Ahad 11 Feb 2024 11:31 WIB

Masyarakat Diajak Awasi Jalannya Pemerintahan Usai Pemilu

Perlu dilakukan edukasi agar masyarakat memiliki demand besar terhadap krisis iklim.

acara Diskusi & Pemutaran Film bertema Malam Mingguan - #pilahpilih untuk Masa Depan di Sleman Creative Space, Yogyakarta, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
acara Diskusi & Pemutaran Film bertema Malam Mingguan - #pilahpilih untuk Masa Depan di Sleman Creative Space, Yogyakarta, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang hari pemilihan umum pada Rabu (14/2/2024) mendatang masyarakat kembali diingatkan agar memilih pemimpin yang bisa mewakili aspirasi rakyat. Akan tetapi lebih dari itu, yang terpenting adalah mengawasi jalannya pemerintahan usai berlangsungnya Pemilu 2024.

"Pemilu itu sejatinya bukan peristiwa luar biasa. Itu hanyalah hari di mana politisi meminta mandat dari rakyat. Yang terpenting usai pemilu kerja-kerja kita mengawasi pemerintahan harus tetap dilakukan," ujar akademisi Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim, pada acara Diskusi & Pemutaran Film bertema ‘Malam Mingguan - #pilahpilih untuk Masa Depan’ di Sleman Creative Space, Yogyakarta, Sabtu (10/2/2024).

Abdul Gaffar juga meminta masyarakat tak lagi sibuk memberikan pembelaan terhadap penguasa seperti yang terjadi 10 tahun terakhir ini. Ia mengungkapkan masyarakat belakangan ini sering membela presiden, kepala-kepala daerah, dan penguasa-penguasa lain namun melupakan bahwasanya tugas kita adalah mengawasi mereka.

"Padahal mereka yang sudah diberi mandat itu sudah diberi gaji, diberi fasilitas, dan lain-lain. Tidak perlu kita tambah lagi dengan memberikan mereka pembelaan," kata Abdul Gaffar.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Solidaritas Perempuan (SP) Kinasih, Sana Ullaili, yang mengatakan bahwa masyarakat tidak boleh berhenti pada peristiwa 14 Februari 2024 mendatang. Karena siapa pun yang menang tugas masyarakat adalah mengawal program-program yang dijanjikan.

"Sudah cukup sembilan tahun kita terlena dengan pemerintahan Jokowi. Sudah saatnya kita menjadi warga yang kritis, sudah waktunya kita hapus segala macam gimmick-gimmick politik,” katanya. 

Co-inisiator pilahpilih.id, Michelle Winowatan, juga sepakat bahwa masyarakat tidak boleh berhenti pada Pemilu 2024. Karena menurut dia jika masyarakat berhenti pada pemilu maka Indonesia bisa kehilangan demokrasi.

"Saya paham bahwa pemilu kali ini melelahkan, dan memang tujuan mereka agar kita menjadi lelah. Oleh karena itu teman-teman jangan lupa istirahat. Setelah kita kita lanjutkan kerja-kerja kita untuk mengawasi kekuasaan karena bagaimanapun kita yang memberi mereka mandat," tutur Michelle.

Isu Krisis Iklim...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement