Selasa 20 Feb 2024 20:08 WIB

Pasar Murah Digelar di Probolinggo, Tersedia Berbagai Komoditas Selain Beras

Pasar murah digelar menyikapi kenaikan harga bahan pangan di pasaran.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Warga membeli beras saat operasi pasar murah.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
(ILUSTRASI) Warga membeli beras saat operasi pasar murah.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO — Pasar murah digelar di halaman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Maramis, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) Selasa (20/2/2024). Selain beras, ada sejumlah komoditas lain yang disediakan pada pasar murah kali ini.

Pasar murah itu merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo dalam menyikapi kenaikan harga pangan di pasaran. “Kegiatan itu salah satu program prioritas Gubernur Jatim untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pangan,” kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim Pujiati Ningsih di Kota Probolinggo.

Baca Juga

Menurut Pujiati, pada pasar murah ini beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) kemasan lima kilogram dijual dengan harga Rp 51 ribu. Ada juga minyak goreng kemasan satu liter dengan harga Rp 13.500 dan gula pasir kemasan satu kilogram dengan harga Rp 16 ribu.

“Harga beberapa komoditas pangan yang dijual di pasar murah tentu lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran,” ujar Pujiati.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggo Aries Santoso mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo mengambil langkah merespons kenaikan bahan pangan di pasaran. Salah satunya dengan menggelar pasar murah.

“Gerakan pasar murah itu memang diperuntukkan bagi masyarakat umum tanpa perlu kupon atau menunjukkan KTP (kartu tanda penduduk). Sebagian komoditas yang ditawarkan merupakan produk dari mitra yang telah bekerja sama dengan Pemkot Probolinggo,” ujar Aries.

Dalam pasar murah itu disediakan 8 ton beras SPHP, 100 kilogram gula pasir, dan 100 liter minyak goreng. Selain itu, dijual juga sejumlah produk pertanian dan perikanan dari binaan Pemkot Probolinggo. 

“Dalam kegiatan itu kami melibatkan pemangku kepentingan yang lain, seperti Bulog, PG Wonolangan, dan penyedia minyak goreng, sehingga bisa mendukung pasar murah di Kota Probolinggo,” ujar Aries.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement