REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN — Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, memasang alat sensor “waste bin” pada kontainer sampah. Alat sensor itu nantinya dapat menginformasikan volume sampah yang masuk ke kontainer di tempat penampungan sementara (TPS).
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan, pemasangan alat sensor tersebut sejalan dengan predikat Kota Madiun sebagai “smart city”. “Kota sudah smart city, maka untuk efisiensi pengelolaan sampah kita pasang sensor di kontainer,” ujar dia, saat meninjau pemasangan alat sensor tersebut di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo, Selasa (27/2/2024).
Cara kerjanya, alat sensor akan mengirimkan notifikasi waktu yang tepat saat kontainer sampah di TPS sudah penuh. Selain itu, kapan kontainer sampah itu diangkut ke TPA.
“Dengan demikian, jangan ada lagi truk ‘keluyuran’ ambil sampah, tapi sampahnya separuh atau belum penuh. Pengelolaan sampah di kota betul-betul harus efisien,” kata Maidi.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Madiun, Afandi, di Kota Madiun saat ini ada 36 TPS sampah. Pada tahap awal, kata dia, ada sekitar 15 kontainer di TPS yang dipasangi alat sensor.
“Secara bertahap akan kita tambah pemasangannya. Lewat pemasangan sensor itu, kita jadi bisa memetakan kebutuhan sarpras (sarana prasarana), SDM (sumber daya manusia), hingga aktivasi di TPA,” kata Afandi.