Rabu 28 Feb 2024 15:43 WIB

Sambut Ramadhan, Pasar Dandangan di Kudus akan Digelar Mulai Awal Maret

Pemkab Kudus akan menonjolkan sisi budaya pada pasar Dandangan kali ini.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pengunjung mengamati kerajinan kaligrafi saat acara tradisi Dandangan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
(ILUSTRASI) Pengunjung mengamati kerajinan kaligrafi saat acara tradisi Dandangan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan agenda pasar malam yang merupakan tradisi Dandangan dalam menyambut bulan Ramadhan. Rencananya pasar Dandangan akan dimulai awal Maret mendatang.

Menurut Kepala Bidang Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno, ada yang berbeda pada pasar Dandangan tahun ini dibandingkan tahun lalu. 

Baca Juga

“Jika sebelumnya sektor ekonominya yang menjadi prioritas, maka tahun ini Pemkab Kudus akan berupaya menonjolkan sisi budayanya, yang nantinya dikelola oleh organisasi perangkat daerah terkait,” ujar Imam, Selasa (27/2/2024).

Meski demikian, Imam mengatakan, pemkab akan tetap membuka tempat bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berjualan. Pasar Dandangan akan dipusatkan di Alun-Alun Kudus. Menurut dia, nantinya diperkirakan ada sekitar 400 pedagang yang dapat ditampung, dengan prioritas pelaku usaha lokal.

Lokasi berjualan untuk pedagang ini rencananya disiapkan, antara lain di ruas Jalan Sunan Kudus hingga kawasan Alun-Alun Kudus. Namun, khusus di depan Taman Menara Kudus, yang berada di Jalan Sunan Kudus, dikosongkan dari lapak pedagang karena akan digelar kegiatan budaya. Sementara untuk kantong parkir bisa memanfaatkan ruas Jalan Pangeran Puger dan Jalan Wahid Hasyim. 

Rencananya pasar Dandangan ini akan digelar mulai 1 Maret hingga 10 Maret 2024. Tradisi Dandangan ini biasanya diramaikan dengan kirab yang menampilkan berbagai potensi budaya dari desa-desa di Kudus. Setibanya di kawasan alun-alun, biasanya peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana. Kemudian ditutup dengan pemukulan beduk, yang menandakan dimulainya awal bulan Ramadhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement