REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Dinas Kesehatan Kota Solo (Surakarta), Jawa Tengah, meminta masyarakat menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Upaya tersebut untuk meminimalkan potensi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Berdasarkan data Dinkes, sejak awal tahun ini sudah tercatat 22 kasus DBD di Kota Solo, tersebar di lima kecamatan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Solo, Setyowati, mengatakan, dalam kondisi cuaca saat ini, perkembangbiakan Aedes aegypti atau nyamuk pembawa virus dengue lebih cepat.
Karena itu, masyarakat di Kota Solo diminta melakukan PSN dengan menjaga kebersihan lingkungan, serta mengurangi potensi tempat atau barang yang dapat menjadi sarang nyamuk. “Kalau PSN-nya baik, maka jentik-jentik ini bisa diberantas dulu sebelum jadi nyamuk. Dengan demikian, kasusnya bisa lebih terkendali,” kata dia, Ahad (10/3/2024).
Setyowati pun mengingatkan masyarakat soal pengasapan (fogging). Ia mengatakan, pengasapan dilakukan jika sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan. Jika tidak tepat, kata dia, dikhawatirkan justru nyamuk menjadi kebal.
“Jadi, kalau tidak memenuhi kriteria, maka tidak disarankan melakukan fogging. Dikhawatirkan nyamuk menjadi tidak sensitif terhadap fogging,” kata Setyowati.