REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta bakal memasang puluhan CCTV yang dilengkapi perangkat penghitung kendaraan dan orang di sejumlah titik di provinsi ini, menjelang arus mudik Lebaran 2024.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, mengatakan puluhan CCTV tersebut merupakan hasil kerja sama Polri bersama Pemda DIY dalam program Smart City berbasis keselamatan berlalu lintas.
"Ada 22 titik yang akan dipasangkan CCTV kamera yang bisa menghitung jumlah kendaraan dan 21 titik yang bisa menghitung jumlah orang," ujar Suwondo.
Menurut Suwondo, hasil penghitungan kendaraan maupun orang dengan teknologi itu akan digunakan sebagai basis data pelaksanaan rekayasa lalu lintas.
"(Penghitungan) jumlah orang ini penting ketika mereka keluar dari dalam gedung atau keluar tempat-tempat wisata, kemacetan apa yang akan ditimbulkan dan sebagainya," kata dia.
Rekayasa lalu lintas, ujar Suwondo, akan diberlakukan pada jalur dan waktu tertentu menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Dia mencontohkan saat arus kendaraan yang memasuki DIY dinilai cukup besar maka rekayasa lalu lintas bakal diberlakukan di pintu-pintu masuk provinsi ini baik dari arah timur, selatan, maupun utara.
"Kemudian juga ketika malam takbiran akan ada rekayasa lalu lintas sendiri, Shalat Ied akan ada rekayasa lalu lintas sendiri. Jadi orientasinya bersifat sangat dinamis," kata dia.
Berbeda dengan wilayah lain, menurut Suwondo, seperti tahun-tahun sebelumnya akan ada tiga fase puncak lalu lintas di DIY pada Lebaran 2024, yakni saat arus mudik, arus wisatawan masuk DIY, dan arus balik.
Kementerian Perhubungan memproyeksikan ada sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari total penduduk melakukan perjalanan mudik.
Dari jumlah itu, 6 persen atau 11,7 juta orang di antaranya diprediksi bakal mengunjungi DIY selama periode Lebaran 2024.