Jumat 05 Apr 2024 22:48 WIB

Arus Mudik Lebaran, KAI Daop Yogyakarta Pantau Titik Rawan Bencana

Daop 6 Yogyakarta mengantisipasi dampak bencana terhadap perjalanan kereta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penumpang kereta di Stasiun Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Penumpang kereta di Stasiun Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta membuka Posko Angkutan Lebaran 2024 pada 5-16 April dalam rangka pelayanan dan pengamanan perjalanan kereta, mulai dari arus mudik hingga balik nanti. Salah satu perhatian pada masa Angkutan Lebaran ini jalur kereta rawan terdampak bencana.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan, ada tiga titik daerah pantauan khusus di jalur kereta wilayah Daop 6 yang dinilai rawan terdampak bencana. Salah satunya kilometer (km) 75+1/9 antara Stasiun Goprak-Sumberlawang, yang merupakan daerah rawan terdampak amblesan atau tanah labil.

Baca Juga

Selain itu, km 77+9 sampai dengan 78+5 antara Stasiun Goprak-Sumberlawang, yang merupakan daerah pemantauan bencana longsor. “Terakhir adalah km 93+5/8 antara Salem-Kalioso, yang merupakan daerah pemantauan banjir,” kata Krisbiyantoro, Jumat (5/4/2024).

Menurut Krisbiyantoro, tiga titik tersebut dipantau secara rutin. PT KAI Daop 6 Yogyakarta juga menyiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS), yang ditujukan untuk penanganan cepat ketika terjadi gangguan.

Dalam upaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api selama masa Angkutan Lebaran, Krisbiyantoro mengatakan, PT KAI Daop 6 Yogyakarta juga mengerahkan 30 personel ekstra. Mencakup 15 petugas pemeriksa jalur ekstra, 13 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, dan tiga petugas daerah pemantauan khusus ekstra.

Menurut Krisbiyantoro, pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban (kamtib) dalam perjalanan kereta api, stasiun, dan jalur kereta api. Untuk itu, kata dia, disiagakan 695 tenaga kamtib, yang terdiri atas 140 personel polsuska, 495 petugas sekuriti, serta 60 petugas eksternal dari jajaran Polri dan TNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement