Rabu 10 Apr 2024 10:40 WIB
Lentera

Terus Istiqomah

Banyak tantangan dalam upaya peningkatan kemampuan diri di era digital saat ini.

Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini, Rabu, 10 April 2024 sebagian besar umat Muslim di berbagai penjuru dunia merayakan Idul Fitri. Berbagai negara melakukan pengamatan terhadap bulan sebagai penanda hari terakhir puasa Ramadhan dilakukan bervariasi antara tanggal 8 atau 9 April 2024 sesuai dengan penetapan awal puasa sebelumnya. Seperti negara-negara di semenanjung Arab yang melakukan pengamatan hilal pada tanggal 8 April 2024 yang lalu, Pemerintah Indonesia sendiri menetapkan tanggal 9 April 2024 untuk mengamati kemunculan bulan baru. Namun demikian terdapat pula negara atau otoritas keagamaan yang menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriyah pada hari Kamis, 11 April 2024, seperti Brunei, Pakistan, Bangladesh, dan beberapa bagian negara India. 

Kebersamaan sebagian besar negara di berbagai belahan dunia dalam menetapkan 1 Syawal di tahun 2024 ini memang telah jauh hari diperkirakan oleh banyak kalangan. Kemajuan teknologi saat ini telah mampu memvisualisasikan gambaran astronomi dari kemungkinan visibilitas bulan baru dari berbagai negara di dunia. Dari prakiraan visibilitas bulan di tanggal 9 April 2024 tampak bahwa sebagian besar negara akan mampu melihat, baik dengan bantuan teleskop ataupun dengan mata telanjang. Terjadinya gerhana matahari total yang terlihat di beberapa negara bagian Amerika Serikat pada tanggal 8 April 2024, atau pada tanggal 9 April 2024 di Indonesia telah memperkuat bahwa jatuhnya 1 Syawal 1445 Hijriyah pada hari Rabu, 10 April 2024.

Gerhana matahari total tersebut juga dapat dilihat visualisasinya dari berbagai video yang dibagikan di media sosial. Salah satu yang cukup indah terlihat adalah terekamnya bayangan yang dihasilkan dari proses gerhana matahari melalui stasiun luar angkasa. Kelahiran bulan baru sebagai penanda 1 Syawal 1445 Hijriyah kali ini selain berbarengan dengan gerhana matahari total juga ditandai dengan peristiwa yang dikenal dengan super new moon. Sebuah peristiwa alam saat bulan baru terjadi jarak antara bumi dan bulan pada titik terdekat. Pada tahun 2024 ini disebutkan terjadi tiga kali peristiwa super new moon, yakni pada 10 Februari, 10 Maret, dan 9 April. Pada bulan baru di tanggal 9 April 2024 diperkirakan jarak antara bulan dan bumi adalah sekitar 359 ribu kilometer.

Tidak dimungkiri bahwa kemajuan teknologi yang ada saat ini dapat memberikan beragam pendekatan untuk memahami berbagai fenomena alam, sehingga menjadi sebuah pengetahuan baru. Namun demikian tentu dibutuhkan juga beragam kemampuan yang harus dimiliki untuk dapat menghasilkan teknologi atau menjalankannya. Dengan terus berupaya meningkatkan kemampuan secara akademik merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk mencapainya. Dorongan peningkatan kemampuan ini yang terus saya sampaikan kepada para mahasiswa, baik tingkat Sarjana, Magister, maupun tingkat Doktoral di Universitas Amikom Yogyakarta, khususnya pada saat mereka mengambil Skripsi, Tesis, atau Disertasi.

Berupaya untuk dapat menghasilkan pengetahuan baru sesuai jenjang pendidikan yang diambil selalu saya dorong dan sampaikan. Beragam ide penyelesaian studi dengan melakukan pengamatan terhadap alam sekitar untuk dapat diangkat menjadi Skripsi, Tesis, atau Disertasi juga telah banyak dilakukan oleh mahasiswa. Salah satu contohnya adalah mengamati fisik sapi dengan pendekatan Artificial Intelligence (AI) untuk memperkirakan berat badan dilakukan oleh mahasiswa S2 Informatika Universitas Amikom Yogyakarta. Tentu masih banyak hal yang ada di sekitar kita lainnya yang kemudian dapat diamati untuk digali dan dapat menghasilkan pengetahuan baru. 

Jelas banyak tantangan dalam upaya peningkatan kemampuan diri di era digital saat ini. Seperti adanya semacam gerakan atau ajakan bahwa kuliah tidak penting dan cukup dengan mengambil informasi yang beredar di Internet maka sudah cukup untuk bekal pengetahuan. Hal ini tentu harus dikoreksi dan diluruskan, khususnya oleh civitas academica. Surat Yunus ayat 5 berikut semoga bisa menjadi dorongan untuk terus istiqomah dalam upaya meningkatkan kemampuan dan pengetahuan diri, "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui." Wallahu a’lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement