Selasa 07 May 2024 10:02 WIB

Perbaiki Sekolah Rusak, Pemkab Bantul akan Manfaatkan BTT

Pemkab Bantul akan menyusun RAB perbaikan sekolah rusak.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Foto: Idealisa Masyrafina
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Puluhan gedung sekolah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dilaporkan mengalami kerusakan. Untuk memperbaiki sekolah rusak itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyiapkan dana belanja tidak terduga (BTT).

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul hingga awal 2024, tercatat ada 41 gedung sekolah yang mengalami kerusakan, terutama sekolah tingkat SD. “Sekolah-sekolah yang rusak itu perencanaan perbaikannya belum jadi. Artinya, laporannya belum selesai. Namun, duitnya itu sudah kita siapkan melalui BTT,” kata dia, Selasa (7/5/2024).

Baca Juga

Menurut Bupati, dinas terkait bersama pihak sekolah perlu menyusun terlebih dahulu kebutuhannya, termasuk kebutuhan anggaran untuk perbaikan. “Kan sekolah-sekolah ini harus melaporkan secara detail untuk menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) berdasarkan laporan sekolah mana saja yang rusak. Mereka diminta melakukan konsultasi kira-kira kerusakan seperti ini membutuhkan anggaran berapa dan RAB bagaimana,” ujar dia.

Bupati mengatakan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul akan diminta segera membantu menyusun RAB untuk perbaikan sekolah agar disampaikan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Kemudian dari TAPD akan mengeluarkan belanja tak terduga, yang bisa kita gunakan untuk mengatasi kerusakan gedung sekolah, yang tidak pernah kita rencanakan. Kerusakan itu kan keadaan yang tidak direncanakan,” kata Bupati.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan, selain masalah bangunan yang rusak, ada juga sejumlah sekolah yang masih kekurangan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar. “Masih kurangnya sarana dan prasarana komputer, terutama di sekolah dasar,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement