REPUBLIKA.CO.ID, PATI — Koalisi masyarakat sipil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kembali merencanakan aksi unjuk rasa pada Senin (25/8/2025) pekan depan. Mereka akan kembali menyerukan dan menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo.
Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu, Ahmad Husein, mengungkapkan, unjuk rasa pekan depan diperkirakan akan lebih besar dibandingkan demonstrasi pada 13 Agustus 2025 lalu. Massa yang dilibatkan diprediksi mencapai setidaknya 50 ribu orang.
"Tuntutannya masih sama: lengserkan Sudewo," ujar Husein ketika diwawancara pada Selasa (19/8/2025).
Dia pun mendesak agar Pansus Hak Angket DPRD Kabupaten Pati bekerja lebih cepat dalam menyelidiki dan memeriksa kebijakan Sudewo yang ditentang masyarakat di sana. "Kita mendesak lebih dalam lagi, sampai hak angket bisa benar-benar bisa melengserkan (Sudewo)," kata dia.
Meski unjuk rasa pekan depan diprediksi lebih besar, pelaksanaannya tetap bisa berjalan damai. Menurut dia, kericuhan yang terjadi pada demonstrasi pada 13 Agustus 2025 lalu, bukan dimotori oleh koalisi masyarakat sipil Pati.
"Kalau yang bakar mobil, motor, saya yakin itu bukan dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu," ujar Husein.
Dia pun mengimbau warga Pati yang akan mengikuti unjuk rasa pada 25 Agustus 2025 mendatang tidak melakukan tindakan-tindakan anarkistis. "Imbauan saya, jangan anarkis, jangan merusak fasilitas umum. Biar aspirasi-aspirasi kita bisa diterima dengan baik," kata dia.
