REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Provinsi DIY dan Republik Ceko membentuk kerja sama Kota Kembar (Sister City) di empat lingkup. Mulai dari pariwisata hingga pendidikan, di mana kerja sama ini akan dilakukan antara salah satu kota di DIY yakni Kota Yogyakarta dengan salah satu kota di Republika Ceko, Hluboka nad Vltavou.
Duta Besar Ceko untuk Indonesia, Jaroslav Dolecek pun mengunjungi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/5/2024). Dubes Indonesia untuk Ceko, dan Wali Kota Hluboka nad Vltavou, Tomas Jirsa turut serta dalam kunjungan tersebut.
Penerjemah Madya/Koordinator Pokja Kerja Sama Luar Negeri DPMPTSP DIY, Fathi Mustaqim mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka tindak lanjut kunjungan Dubes Ceko untuk Indonesia pada tahun 2021 lalu.
Fathi menjelaskan, pada kunjungan tahun 2021 Dubes Ceko dan Sri Sultan membahas tentang kemungkinan untuk membentuk kerja sama Kota Kembar (Sister City) antara salah satu kota atau kabupaten di DIY dengan salah satu kota di Ceko.
"Dari hasil kunjungan tahun 2021, Kota Hluboka nad Vltavou dari South Bohemian Region di Republik Ceko melalui KBRI di Praha, Republik Ceko menyampaikan minatnya untuk bekerja sama dengan Kota Yogyakarta pada tahun 2023," kata Fathi dalam keterangan resmi Pemda DIY.
Dikatakan Fathi bahwa Yogyakarta dan Hluboka merupakan yang sama-sama memiliki warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO. Dengan begitu, melalui kerja sama tersebut diharapkan dapat saling memberi manfaat dalam pengembangan situs budaya dunia yang dimiliki masing-masing wilayah ini.
Selain itu, Hluboka juga merupakan salah satu kota di Republik Ceko yang memiliki potensi pariwisata dan budaya mirip seperti Kota Yogyakarta. Dengan kemiripan tersebut, Fathi menuturkan bahwa rencana akan ada empat ruang lingkup kerja sama Sister city yakni di lingkup pariwisata, budaya, pengembangan UKM, pendidikan dan kepemudaan.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa kehadiran para delegasi Republik Ceko di Yogyakarta juga untuk menandatangani Letter of Intent (LoI) atau pernyataan kehendak kerja sama antara pemerintah kota Yogyakarta dengan kota Hluboka. Bertempat di Taman Pintar Yogyakarta, penandatanganan LoI tersebut juga dihadiri Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dan mitra kerja Pemkot Yogyakarta.
Terkait kerja sama ini, Sultan juga menyambut baik. "Beliau (Sultan) berpesan bahwa kerja sama ini bukan hanya kerja sama government to government (antar pemerintah), tapi harapannya lebih banyak masyarakat yang terlibat atau people to people yang lebih dikedepankan," ucap Fathi.
Dikatakan bahwa sebenarnya banyak ruang yang bisa dikerjasamakan, baik antar pemerintah maupun antar masyarakat di Ceko maupun di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Misalnya, kata Fathi, Ceko ini terkenal memiliki teknologi yang cukup baik memenuhi standar Eropa atau bisa disetarakan dengan negara maju seperti Jerman, tetapi dengan harga yang lebih terjangkau.
"Jadi kualitasnya baik, harganya lebih murah. Hal ini disampaikan oleh Ngarso Dalem (Sultan) saat audiensi tadi," jelasnya.
Fathi juga menyebut bahwa Sultan turut berharap agar setelah penandatanganan LoI ini dapat dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dalam waktu satu tahun. Ia juga menyebut bahwa saat penandatanganan, MoU sudah dilampiri dengan Plan of Action.
"Jadi sudah tidak hanya seremonial penandatanganan MoU, tetapi sudah ada rencana kegiatan beliau yang dilakukan oleh kedua belah pihak, baik di Yogya maupun di Ceko," ungkap Fathi.
"Sri Sultan menekankan maksimal enam bulan setelah penandatanganan MoU yang dilampiri dengan Plan of Action, sudah ada kegiatan riil bersama dari sasaran rencana kegiatan yang bisa dilaksanakan. Dan siapapun nanti yang akan jadi Pj Wali Kota atau Wali kota yang terpilih hasil Pilkada berikutnya, kerja sama antara Hluboka dan Yogyakarta terus berjalan," ujarnya.