REPUBLIKA.CO.ID, SEDAYU -- Tim Pengabdian Masyarakat yang diketuai Dr Ir Sundari dari Fakultas Agroindustri, UMBY, menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Dusun Gubug, RT 051, Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sundari didampingi anggota tim yakni drh Anastasia Mamilisti Susiati, MP dan Nafiatun Sholihah, SKom, MCs (Amikom Yogyakarta).
Mitra kegiatan PKM ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Dewi II, dengan bidang usaha Budidaya Ayam KUB dan Pertanian (Padi, Sayur dan Perikanan). Adapun permasalahan yang dihadapi adalah menurunnya saldo KWT akibat penurunan populasi ayam, sehingga penjualan telur tetas juga menurun.
Diungkapkan oleh anggota KWT, pakan selalu naik sehingga biaya produksi tidak tertutupi oleh penjualan dan permasalahan lain seperti penyakit. "Untuk itu kami hadir guna memberikan solusi dalam pencegahan stunting yaitu program babonisasi dan pelatihan manajemen produksi pencegahan penyakit pada ayam KUB dengan Vaksinasi dan Biosekurity. Untuk ini telah diberikan ceramah dan praktek yang lebih efektif oleh pakar dari tim PKM yaitu drh Anastasia Mamilisti Susiati, MP dibantu seluruh tim PKM, mahasiswa MBKM dan KKN Penugasan Khusus yang ditugaskan di KWT Saridewi II," ujar Sundari selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMBY, Sabtu (3/8/2024).
Acara tersebut memiliki tema "Produksi Nugget dan Sosis Daging Ayam Kampung yang Dicuring Nanokapsul Jus Kunyit Sebagai Pangan Fungsional Pencegah Rawan Stunting”. Sumber dana DRTPM Surat Kontrak Nomor 297/B.01/H.2/VI/2024 tanggal 14 Juni 2024.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang paling dasar akibat kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Penyebab langsung tingginya prevalensi stunting karena kurangnya asupan gizi (energi dan protein) dan penyakit infeksi berulang (Mugiati et al., 2018). Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.
Di kalurahan Argosari, angka stunting masih terdapat tujuh kasus atau sebanyak 6,15 persen (dari 439 anak) pada tahun 2023. Saat ini di kabupaten Bantul masih ada 3.106 kasus stunting atau 6,56 persen dari total balita 47.354 anak (Anonim, 2023). Upaya kita adalah mengantisipasi supaya tidak ada anak balita, remaja dan ibu hamil yang kurang gizi. Untuk itu perlu keterlibatan semua sektor dan bisa saling mengingatkan kepada masyarakat, tidak hanya dari puskesmas saja namun Pemerintah Kalurahan, Sekolah/Perguruan Tinggi juga harus aktif berkontribusi dalam penanganan stunting (Anonim, 2022).
Pangan fungsional adalah daftar makanan yang mengandung nutrisi tinggi, serta menyehatkan saat dikonsumsi secara rutin. Makanan tersebut dapat memberikan banyak manfaat, salah satunya melindungi diri dari penyakit dan menyembuhkannya (Makarim, 2022).
Hasil produksi peternakan (Daging, susu, telur dan turunannya, merupakan makanan super yang kaya zat gizi dan terlengkap komposisi asam lemak esensial & asam aminonya yang wajib dikonsumsi oleh ibu-ibu hamil-menyusui, anak balita, remaja bahkan lansia (untuk semua umur). "Permasalahannya sumber makanan hewani ini relatif lebih mahal dibanding yang nabati dan ada isu mengandung residu antibiotic/hormon yang kurang aman. Maka perlu aplikasi nanokunyit sebagai antibiotik-alami dalam budidaya dan pengolahan produk ayam KUB menjadi pangan fungsional guna menjaga Kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat," kata Sundari.
Ada lima tahapan dengan tujuh kegiatan yang dilaksanakan dari hulu sampai hilir, meliputi pertama, Sosialisasi, perizinan pada pamong (Lurah argosari dan Kadus Gubug) dan KWT Saridewi II untuk kesepakatan program dan jadwal kegiatan (Senin, 22 Juli 2024). Kedua, Penyuluhan / Edukasi kepada Anggota KWT Saridewi II dan Perwakilan Ibu dan Anak yang Rawan Stunting untuk diberikan program Psikoedukasi Kesehatan Mental dan Stunting.
Selanjutnya dilakukan pre-test untuk mengetahui keberdayaan mitra sebelum pelaksanaan kegiatan, serta menggali permasalahan riil dan dilanjutkan ketiga, Pelatihan-1 membuat Nanokapsul Jus Kunyit dan Aplikasinya dalam Pakan/ Minum Ayam (Dilaksanakan Sabtu 27/07/2024). Keempat, Pelatihan-2 Management perbaikan Produksi melalui pencegahan penyakit “Vaksinasi dan Biosekurity”, dan post test pemahaman Kesehatan mental dan stunting (Sabtu 3 Agustus 2024).
Kelima, Pelatihan-3 Pasca Panen Pengolahan Daging Ayam KUB menjadi Sosis dan Nugget Fungsional (Sabtu 10 Agustus 2024). Keenam, Pendampingan usaha dan pengemasan produk serta perluasan pemasaran melalui media online (Ahad 1 September 2024).
Ketujuh, Keberlanjutan, khusus untuk keluarga prasejahtera yang terindikasi ada kasus stunting telah pula diberikan program Babonisasi bergulir berupa bantuan Induk Ayam Kampung (1 Paket berisi 4 ekor induk ayam betina dilengkapi kandang pemeliharaan , tempat pakan & minumnya). Induk Ayam yang dibantukan sedang aktif bertelur (umur 38 minggu) guna memenuhi kebutuhan protein minimal 1 butir/orang/hari. Diharapkan induk ayam akan bisa menghasilkan anakan dan bisa berkembang terus dan bisa digulirkan kepada keluarga prasejahtera lain yang membutuhkan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan daging dan telur secara mandiri (Bebas Stunting) dan berkelanjutan. Di samping itu juga diberikan bantuan seperangkat peralatan pembuatan nugget dan sosis, untuk peningkatan macam produk serta perluasan jenis usaha (hilirisasi pengolahan pascapanen).
"Kami sangat senang dan berterima kasih pada Tim PKM UMBY serta berharap program seperti ini bisa berlanjut terus di waktu-waktu yang akan datang, guna mengatasi kendala penetasan telur ayam KUB, dengan lebih baik," tutur Ibu Attik dan Ibu Tri Riyani selaku Ketua dan Mantan Ketua KWT Saridewi II, Ini sangat berarti bagi kami untuk perbaikan dan peningkatan kesejahteraan anggota KWT", sambungnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mengatasi tantangan persaingan bisnis KWT ke depan, terutama dalam pemanfaatan teknologi peternakan dan teknologi IT pada umumnya.