Jumat 30 Aug 2024 08:47 WIB

PKS DIY Usung Paslon pada Pilkada Kabupaten/Kota, Beberapa di Antaranya Petahana

Untuk Pilkada Sleman, PKS mengusung Harda Kiswaya sebagai calon bupati.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi meluncurkan logo partai baru pada Munas ke-V, Ahad (29/11).
Foto: Istimewa
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi meluncurkan logo partai baru pada Munas ke-V, Ahad (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DIY mengusung sejumlah pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Kabupaten/Kota se-DIY 2024. Dari beberapa calon yang diusung, ada yang merupakan petahana.    

Ketua DPW PKS DIY, Agus Mas’udi juga sudah menyerahkan Surat Keputusan (SK) dari DPP kepada masing-masing bakal paslon kepala daerah. Salah satunya bakal paslon kepala daerah Kabupaten Bantul pada Rabu (28/8/2024) kemarin. 

Untuk Pilkada Bantul, PKS DIY mengusung Joko Budi Purnomo sebagai calon bupati dan Rony Wijaya Indra Gunawan sebagai calon wakil bupati. Joko merupakan petahana yang menjabat sebagai Wakil Bupati Bantul. 

Pada hari yang sama, Agus Mas'udi juga menyerahkan SK dari DPP PKS kepada bakal paslon kepala daerah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo. Untuk Kabupaten Sleman, PKS mengusung Harda Kiswaya sebagai calon bupati Sleman, yang mana juga merupakan mantan Sekda Sleman. 

Harda berpasangan dengan Wakil Bupati Sleman petahana yakni Danang Maharsa. Sedangkan, untuk Kabupaten Kulon Progo, PKS mengusung Novida Kartika Hadhi sebagai calon bupati dan Rini Indriani sebagai calon wakil bupati. 

“Semoga koalisi ini bukan hanya saat perhelatan pilkada berlangsung saja, tapi juga bisa sampai lima tahun ke depan,” kata Agus dalam keterangannya, Kamis (29/8/2024).

SK yang diberikan tersebut, ketiganya merupakan paslon yang diusung PKS bersama dengan PDI Perjuangan (PDIP). Bahkan, katanya, paslon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada Kulon Progo diusung koalisi dua partai yaitu PKS dan PDIP. 

“Ini hal yang mengejutkan juga bagi kami bisa menyerahkan SK ke pasangan calon yang berkoalisi dengan PDIP di hari yang sama. Harapannya, PKS dapat menjadi kekuatan untuk memenangkan semua pasangan calon yang kami usung,” ucap Agus. 

Melalui koalisi tersebut, Agus berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di DIY. "Dalam membangun Indonesia, kita tidak bisa hanya mengandalkan satu warna saja, makanya kita berkoalisi. Semoga koalisi ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat," jelasnya. 

Dengan diserahkannya tiga SK tersebut, maka PKS sudah memiliki bakal paslon yang diusung di seluruh Pilkada Kabupaten/Kota di DIY. Untuk Pilkada Kota Yogyakarta, PKS mengusung Sutrisna Wibawa dan Sumanto. Sedangkan, untuk Pilkada Kota Yogyakarta, PKS mengusung Muhammad Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo.

Sementara itu, Joko Budi Purnomo menyebut merasa lega bisa diusung oleh PKS. “Lega sekali diusung oleh PKS, karena sudah sejak lama kami berkomunikasi dengan PKS di Bantul," kata Joko. 

“Saya yang sebelumnya Sekda ini sudah sering dan termasuk intens berkomunikasi dan berkoordinasi dengan PKS, jadi tidak mulai dari nol," kata Harda Kiswaya.

Tidak hanya itu, Rini Indriani juga menyebut bahwa ia terus didorong untuk berkecimpung dalam dunia politik, hingga akhirnya diusung dalam Pilkada Kulon Progo oleh PKS. Rini diusung sebagai calon wakil bupati bersama Novida yang merupakan anggota DPRD DIY dari PDIP. 

"Saya yang sebelumnya berkutat sebagai pengusaha, belum pernah berkecimpung sama sekali di dunia politik. PKS yang dari awal selalu menguatkan saya," kata Rini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement