Senin 09 Sep 2024 15:05 WIB

Jogja Book Fair Rayakan Hari Literasi Internasional dan Bangkitkan Penerbitan Buku

Wawan Arif mengungakpkan perbitan buku tumbuh banyak tetapi atmosfernya tidak terjaga

Rep: Wuni Khoiriyah Azka/Fiona Arinda Dewi/ Red: Fernan Rahadi
Untuk memperingati Hari Literasi Internasional, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggandeng Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DIY untuk menyelenggarakan Jogja Book Fair 2024 di halaman kantor DPAD DIY selama sembilan hari pada 10-19 September 2024 mendatang.
Foto: Fiona Arinda Dewi
Untuk memperingati Hari Literasi Internasional, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggandeng Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DIY untuk menyelenggarakan Jogja Book Fair 2024 di halaman kantor DPAD DIY selama sembilan hari pada 10-19 September 2024 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  Untuk memperingati Hari Literasi Internasional, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggandeng Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DIY untuk menyelenggarakan Jogja Book Fair 2024 di halaman kantor DPAD DIY selama sembilan hari pada 10-19 September 2024 mendatang.

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Wawan Arif, mengatakan bahwa penerbitan buku di Jogja harus tetap terjaga. "Kami berusaha menjaga atmosfer bahwa penerbitan buku di Jogja harus terjaga," katanya akhir pekan lalu.

Wawan menjelaskan, perlu diketahui penerbit di Yogyakarta yang terdaftar di asosiasi ikatan penerbit Indonesia (IKAPI) terdapat 200 penerbit. Sedangkan yang tidak terdaftar jumlahnya hampir sama.

"Jumlahnya barangkali hanya kalah oleh Jakarta, dan itu wajar karena Jakarta sudah ibu kota," katanya.

Menurut Wawan Arif penerbitan buku tumbuh banyak tetapi atmosfernya tidak terjaga dan menimbulkan ketidakseimbangan.

"Salah satu cara untuk menjaga atmosfer penerbitan buku yang baik dan stabil salah satunya dengan mengadakan event Jogja Book Fair," katanya.

Dalam penjelasannya Wawan Arif mengatakan , acara Jogja Book Fair tidak hanya sebuah acara yang memamerkan buku untuk diperjualbelikan, tetapi juga banyak membawa Champaign

"Saah satunya di Jogja Book Fair 2024, kami mencoba untuk menghidupkan kembali semangat cita cita banyaknya penerbit buku di Jogja, yaitu mewujudkan Jogja sebagai ibukota perbukuan nasional," katanya.

Pada kesempatan yang sama, ketua pelaksana Jogja Book Fair 2024 Yusuf Effendi mengatakan bahwa event Jogja Book Fair 2024 sekaligus memperingati hari Literasi Internasional. "Ini merupakan event tahunan dan sekaligus memperingati hari literasi internasional," kata Yusuf.

Yusuf menjelaskan Pada tahun ini event Jogja Book Fair 2024 mengambil konsep tentang aksara rasa. Terkait dengan bagaimana buku itu harus bersinergis dengan entitas yang lainnya.

"Event buku tidak jauh dari event kuliner dan kesenian, dengan itu tema Aksara Rasa itu diambil sebagai penyeimbang antara buku, kebudayaan dan cita rasa".

Jogja Book Fair 2024 juga melibatkan berbagai komunitas, pegiat buku, penulis, budayawan, seniman, mahasiswa, pelajar, bahkan setingkat PAUD-TK.

Yusuf menjelaskan bahwa pameran akan disi dengan berbagai kegiatan seperti lomba-lomba, talkshow, diskusi buku, pertunjukan puisi, musik, dan cerpen, workshop, wisata buku, game buku, dan sebagainya. Detail acara bisa dilihat melalui akun Instagram @jogjabookfair.

Tokoh-tokoh yang dihadirkan, kata Yusuf, tidak hanya lokal Jogja, melainkan juga dari ibu kota di antaranya Eka Kurniawan, JJ Rizal, Brilliant Yotenega, Wisnu Suryaning Adji, Fachrudin Faiz, Kalis Mardiasih, Agus Mulyadi, Lya Fahmi, Paksi Raras Alit, Puthut EA, dan Bambang Pacul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement