Rabu 09 Oct 2024 11:19 WIB

Akademisi FT UNY Kembangkan Batik Ecoprint di Pengasih Kulonprogo

Program ini diharapkan memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat Pengasih.

tim akademisi dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Prof Dr Mutiara Nugraheni STP MSi, Awwali Ibnu Wardaya MPd, Nova Suparmanto MSc, dan Andrian Wisnu Dewangga MPd melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pengasih, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertajuk Pengembangan Batik Ecoprint di Pengasih.
Foto: dokpri
tim akademisi dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Prof Dr Mutiara Nugraheni STP MSi, Awwali Ibnu Wardaya MPd, Nova Suparmanto MSc, dan Andrian Wisnu Dewangga MPd melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pengasih, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertajuk Pengembangan Batik Ecoprint di Pengasih.

REPUBLIKA.CO.ID, PENGASIH -- Untuk memberdayakan masyarakat lokal dan memperkenalkan seni batik ramah lingkungan, tim akademisi dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Prof Dr Mutiara Nugraheni STP MSi, Awwali Ibnu Wardaya MPd, Nova Suparmanto MSc, dan Andrian Wisnu Dewangga MPd melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pengasih, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertajuk "Pengembangan Batik Ecoprint di Pengasih".

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik Ecoprint, sebuah metode membatik yang menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan tumbuhan, untuk menghasilkan motif batik yang unik dan ramah lingkungan. Program ini juga berfokus pada peningkatan keterampilan warga Pengasih dalam produksi dan pemasaran produk batik Ecoprint, sekaligus memberikan kesempatan untuk menciptakan peluang ekonomi baru.

Metode pelaksanaan kegiatan PkM ini terdiri dari beberapa tahapan utama. Yang pertama adalah Pemberian Teori dan Praktik Batik Ecoprint di mana peserta diberikan pemahaman tentang dasar-dasar batik Ecoprint, mulai dari sejarah, teknik, hingga manfaat menggunakan bahan-bahan alami.

Kedua, Workshop Pembuatan Batik Ecoprint. Workshop ini mengajarkan peserta bagaimana membuat produk-produk batik Ecoprint seperti kain, syal, dan totebag. Para peserta diajak untuk secara langsung mempraktikkan teknik Ecoprint.

Ketiga, Pengemasan Produk Batik Ecoprint. Para peserta dalam hal ini dilatih untuk mengemas produk mereka dengan cara yang menarik, untuk meningkatkan nilai jual produk.

Keempat, Marketing Batik Ecoprint. Ini adalah pelatihan mengenai strategi pemasaran, baik secara online maupun offline, untuk memperluas jangkauan pasar produk batik Ecoprint yang dihasilkan oleh peserta.

Program pelatihan dan pendampingan dilaksanakan di Balai Desa Pengasih, Kulonprogo pada tanggal 4-5 Oktober 2024 melalui pendekatan pelatihan kerja, dimana mahasiswa terlibat sebagai pendamping peserta selama praktik pembuatan batik Ecoprint.

Ketua Tim PkM Mbangun Desa sekaligus Dekan Fakultas Teknik UNY, Prof Mutiara Nugraheni menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat Pengasih. "Dengan keterampilan yang mereka peroleh, kami berharap masyarakat dapat mengembangkan usaha batik Ecoprint yang mandiri dan berkelanjutan, serta mampu meningkatkan kesejahteraan mereka secara ekonomi," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (9/10/2024).

Kegiatan ini juga merupakan bentuk kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam upaya melestarikan budaya batik Indonesia sekaligus memperkenalkan inovasi ramah lingkungan melalui Ecoprint.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement