REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta melakukan pemangkasan pohon untuk mengantisipasi pohon tumbang di musim hujan yang rawan terjadi cuaca ekstrem saat ini. DLH juga sudah melakukan pendataan dan penyisiran pohon-pohon yang berpotensi tumbang dalam 1,5 bulan terakhir.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik DLH Kota Yogyakarta, Rina Aryati Nugraha mengatakan, ada 13 titik yang menjadi prioritas untuk dilakukan pemangkasan pohon. Mulai dari kawasan Lempuyangan, Jalan Hayam Wuruk, dan Jalan Veteran.
“Pohon-pohon yang kondisinya melebihi batas aman akan segera kami tangani, dengan pohon waru menjadi prioritas utama,” kata Rina dalam keterangannya belum lama ini.
Rina menyebut, pohon waru menjadi perhatian serius karena memiliki karakteristik yang cukup riskan tumbang, terutama saat cuaca ekstrem. Bahkan, jumlah pohon ini juga cukup banyak di Kota Yogyakarta.
“(Pohon waru) Ini memiliki kriteria fisik yang mudah patah, terutama pada cabang dan rantingnya yang lebih rapuh. Ini menjadikannya lebih rawan tumbang, terutama saat cuaca buruk atau angin kencang," ungkapnya.
DLH Kota Yogyakarta mencatat setidaknya ada 20 ribu pohon di Kota Yogyakarta yang termasuk dalam aset DLH. Jenis pohon yang paling banyak ditemui yakni pohon angsana, pohon tanjung, pohon asem jawa, pohon sawo, pohon tabebuya, dan beberapa jenis pohon beringin.
Rina menuturkan, dengan jumlah pohon yang harus diawasi cukup banyak, keterbatasan alat pemangkasan juga menjadi salah satu tantangan utama. Bahkan, saat ini pihaknya hanya memiliki dua alat pemangkas pohon.
“Karena itu, jadwal pengerjaan harus diatur bergantian berdasarkan prioritas. Kami mengutamakan laporan warga yang masuk melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS) atau laporan langsung kepada DLH, selain menangani kejadian tak terduga," kata Rina.