REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan Pertamina menggencarkan inspeksi mendadak (sidak) ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Sidak dilakukan dalam rangka memastikan kepatuhan SPBU dan pelayanan yang baik ke konsumen. Apalagi Pertamina juga menemukan adanya empat SPBU di DIY yang melakukan kecurangan hingga dilakukan penutupan sementara.
“Masih gencar sidak,” kata Brasto kepada Republika, Kamis (21/11/2024).
Brasto menyebut, empat SPBU yang ditutup sementara yakni SPBU 44.555.08 di Jalan Kaliurang KM 9, SPBU 44.552.10 di Janti, dan SPBU 44.552.09 di Kentungan, yang ketiganya berlokasi di Sleman. Sedangkan, satu SPBU lainnya yakni SPBU 44.552.15 di Tugu, Kota Yogyakarta.
SPBU tersebut melakukan kecurangan dengan menambah alat yang tidak terstandar untuk mengurangi takaran literan. Meski begitu, Brasto menyebut belum bisa memastikan pengaruh peralatan tersebut. “Pengaruh peralatan tersebut masih belum bisa dipastikan. Namun yang pasti ada peralatan tidak standar. Kami fokus pada pelayanan konsumen, sehingga kuantitas dan kualitas produk BBM sesuai spesifikasi dengan peralatan standar adalah prioritas kami,” ucapnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, pihaknya telah melakukan sidak di DIY. Untuk itu, sidak ini akan diperluas ke SPBU lainnya di Indonesia.
“Sidak telah dilakukan di Yogyakarta, dan akan diperluas ke seluruh wilayah di Indonesia khususnya yang berpotensi mengalami peningkatan kebutuhan pada Nataru nanti,” kata Heppy.
Terkait dengan empat SPBU yang dilakukan penutupan sementara, pihaknya akan memaksimalkan agar SPBU lain yang berada di sekitar SPBU yang ditutup agar bisa mengcover kebutuhan BBM di lapangan. “Apabila masyarakat menemukan bukti kecurangan atau keluhan terkait produk dan layanan, dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” ucap Heppy.