REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Sekumpulan Pemuda bertemu Dalam rangka menciptakan demokrasi yang jujur, bersih, dan berintegritas di lingkungan Jawa Tengah, dalam pertemuan tersebut mereka menyatakan komitmen kuat untuk berperan aktif mengawal proses demokrasi di wilayah Jawa Tengah.
Shofiyul Amin, Ketua Pemuda Demak Peduli Demokrasi, menegaskan bahwa proses demokrasi harus berjalan dengan baik tentunya dengan nilai nilai yang harus di junjung tinggu. Selanjutkan Shofi juga menekankan pentingnya menjaga demokrasi penyalahgunaan yang dapat merusak kepercayaan subtansi demokrasi dan masyarakat.
"Kami tidak hanya beretorika berdasar teori saja, tetapi berkomitmen mengambil Peran Strategis dalam memastikan demokrasi di Jawa Tengah berjalan sesuai prinsip keadilan dan kejujuran. Demokrasi tidak boleh di ciderai hanya untuk memenuhi hasrat dan kepentingan pribadi atau untuk membangun dinasti kekuasaan yang mengesampingkan kepentingan rakyat. Pemuda harus menjadi penggerak menggaungkan nilai-nilai demokrasi yang semestinya berkalan," ucap Shofiyul Amin, dikutip pada Sabtu (23/11/2024).
Menurutnya pilkada sudah selayaknya berlangsung tanpa kecurangan aparat. Hal ini sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 136/PPU-XXII/2024, yang menegaskan pentingnya netralitas pejabat daerah, hingga aparat keamanan dalam pemilu.
Sebagai langkah awal, mereka telah merancang beberapa langkah. Pertama, pemantauan Pemilu.
Bekerjasama dan berdiaspora di beberapa Komunitas pemantau independen yang bekerja sama dengan lembaga pengawas pemilu untuk memastikan tidak adanya kecurangan dalam proses pemilu.
"Kedua, pendidikan politik bagi Generasi Muda. Melalui diskusi Publik atau Ruang Interaktif, kelompok ini akan memberikan pemahaman pentingnya berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi," ujar dia.
Ketiga, pussat layanan pengaduan. Menyediakan saluran komunikasi untuk masyarakat melaporkan dugaan pelanggaran selama proses pemilu berlangsung.
"Dengan 3 rancangan lanngkah yang coba dipetakan kami berharap anak muda tidak hanya menjadi objek dalam setiap pesta atau perhelatan Pemilu lebih dari itu anak muda seharusnya menjadi subjek dalam berlangsungnya demokrasi bangsa ini, sehingga tercipta pemilu yang tidak hanya menjadi ajang pergantian kekuasaan, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai luhur demokrasi," kata dia.
Adapun, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat jangan terprovokasi oleh hal-hal yang bisa memecah belah persatuan dalam Pilkada Jawa Tengah 2024. "Masyarakat jangan terpancing provokasi atau hal-hal yang bisa memecah belah persatuan," kata Kapolri usai mengikuti doa bersama lintas agama di Lapangan Simpanglima Semarang, demikian dilansir dari Antara.
Menurut dia, masyarakat memiliki pilihan masing-masing dalam pilkada ini. Untuk itu, ia berharap pelaksanaan pilkada bisa berjalan aman, lancar, tertib, serta membawa manfaat.