Rabu 04 Dec 2024 12:53 WIB

DPR Sebut Keluarga Gamma tak Hadir di RDP karena Ada Pengajian, Jubir GRO: Bohong!

Keluarga GRO kecewa DPR membatalkan undangan hadir di RDP kasus penembakan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang siswa SMK 4 Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) tewas ditembak oknum polisi.
Foto: Tangkapan layar
Seorang siswa SMK 4 Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) tewas ditembak oknum polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Kota Semarang yang tewas ditembak anggota Polrestabes Semarang, batal dihadirkan DPR di Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPRI RI, Selasa (3/11/2024). Keluarga Gamma menyebut pembatalan dilakukan sepihak oleh DPR RI.

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman sempat mengomentari ketidakhadiran keluarga Gamma dalam RDP yang digelar komisinya pada Selasa pagi. "Keluarga mungkin masih konsentrasi terkait musibah yang dialami, mungkin kalau ada pengajian dan lain sebagainya sehingga waktunya tidak sempat mereka hadir hari ini," katanya seusai RDP di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Namun, Habiburokhman mengklaim telah mendapatkan poin apa saja yang menjadi perhatian keluarga korban. "Di antaranya tadi terpenting adalah apakah malam itu terjadi tawuran atau tidak, tadi sudah dijelaskan. Yang kedua, bagaimana tindakan yang dilakukan terhadap pelaku penembakan," ucapnya.

Berbeda dengan pernyataan Habiburokhman, Juru bicara keluarga Gamma, Subambang, mengungkapkan, pada Ahad (1/12/2024) lalu, keluarga sudah menerima undangan untuk menghadiri RDP di Komisi III DPR RI guna membahas kasus penembakan tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang oleh Aipda Robig Zaenudin, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang. Namun pada Ahad sore, keluarga Gamma memperoleh kabar mereka tak jadi dihadirkan secara langsung.

Subambang mengatakan, pada Senin (2/12/2024), DPR RI menyampaikan kepada keluarga Gamma bahwa mereka akan menghadiri RDP, yang jadwalkan digelar pada Selasa, secara virtual melalui Zoom. Tautan Zoom terjadwal pukul 09:15 WIB, sudah dikirimkan kepada keluarga Gamma.

"Tapi setelah link-nya diberi dan dibuka ternyata tidak bisa masuk. Saya dihubungi sekretariat DPR RI, 'Pak mohon maaf keluarga tidak lewat Zoom'. Ya sudah berarti DPR itu bohong kan. Kecewa terus terang, semua apa yang sudah kami siapkan ternyata tidak jadi," ungkap Subambang.

"Apa pun semuanya sudah disiapkan, Zoom dan lain-lain, tapi ternyata dibatalkan. Alasan pembatalan kami tidak dikasih tahu," tambah Subambang.

Dia mengatakan, sebelum menerima undangan RDP, keluarga Gamma telah membuat surat permohonan dan siap dikirimkan ke DPR RI. "Ternyata ada panggilan (RDP Komisi III DPR RI) itu, ya saya kirim juga lewat PDF dengan lampiran lengkap, termasuk laporan polisi, surat kematian, dan lain-lain," ucapnya.

Subambang menekankan, keterangan keluarga korban penembakan juga perlu didengar oleh DPR RI. "Supaya seimbang kan," ujarnya.

"Mudah-mudahan harapan kami bisa dipanggil oleh Komisi III DPR RI," tambah Subambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement