Rabu 11 Dec 2024 13:28 WIB

Dua Musisi Amerika Serikat Tampil Kolaboratif di Keraton Yogyakarta

Adanya kolaborasi ini dapat membuka wawasan baru mengenai budaya.

Rep: Sabicha Ulinnuha/ Red: Fernan Rahadi
Pemain Selo Empire Wild, Mitch Lyon dan Ken James Kubota, pada Latihan Terbuka di Kagungan Pagelaran, Keraton Yogyakarta, Senin (9/12/2024)
Foto: Sabicha Ulinnuha
Pemain Selo Empire Wild, Mitch Lyon dan Ken James Kubota, pada Latihan Terbuka di Kagungan Pagelaran, Keraton Yogyakarta, Senin (9/12/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Untuk merayakan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat (AS), Kedutaan Besar AS menggelar konser orkestra kolaborasi antara grup musik selo asal AS, Empire Wild dengan Yogyakarta Royal Orchestra. Empire Wild mengirim dua musisinya, Ken James Kubota dan Mitch Lyon dalam latihan terbuka di Kagungan Pagelaran, Keraton Yogyakarta, Senin (9/12/2024).

Pada latihan terbuka ini, Mitch dan Ken membawakan tiga nomor atau lagu yaitu dua lagu dari komposer Amerika, Kummer dan Mark Summer, dan satu lagu wajib nasional Indonesia berjudul 'Indonesia Pusaka'. Ken mengatakan nomor yang mereka pilih merupakan perpaduan yang baik dan sebagai lagu awal mereka sebagai cellist.

"Kami pikir itu adalah perpaduan yang bagus antara kami, juga studi dan tradisi kami. Di mana kami memulai sebagai cellist dan latar belakang klasik hingga akhirnya kami berkolaborasi seperti ini," jelas Ken.

Menurut Ken, berkolaborasi dengan grup musik Keraton Yogyakarta merupakan cara untuk mengenal gaya bermain satu sama lain melalui komunikasi lagu dan layaknya menyatukan dua ide yang berbeda. Menurut keduanya, sedikit perbedaan yang muncul seperti kecepatan bermain mereka pelajari dengan banyak mendengarkan selama berkomunikasi.

Kolaborasi musisi ini sebagai simbol jalinan kerja sama Amerika Serikat dan Indonesia yang telah berjalan 75 tahun dalam berbagai bidang. Pejabat Diplomasi Publik (Public Diplomacy Officer), Kedubes AS di Jakarta, Emily Magaziner menuturkan sebelumnya Ken dan Mitch telah bekerja sama dengan Aula Simfonia Jakarta dan berkolaborasi dengan baik sehingga dapat memainkan selo bersama Yogyakarta Royal Orchestra.

"Mereka tampil beberapa hari yang lalu dan di kelompok itu ada beberapa pemain musik yang sudah kenal dengan Ken. Oleh sebab itu mereka datang ke sini dan apa yang ditonton di panggung tadi menunjukkan atau menggambarkan kolaborasi di antara kita," katanya.

Tak hanya berkolaborasi dalam seni musik orkestra, mereka juga bekerja sama dengan seniman, artis, dan mahasiswa seni dalam latihan dan resital musik sebagai media untuk pertukaran budaya dan pengetahuan. Termasuk di antaranya yaitu Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan SMKN 2 Kasihan. Selain itu, Emily mengatakan kedua negara akan bekerja sama dengan beberapa kelompok dan mencari cara untuk dapat lebih banyak berkolaborasi dalam bidang budaya.

"Kami akan bekerja sama dengan kelompok-kelompok di seluruh indonesia dan akan mencari cara untuk berkolaborasi lebih banyak. Amerika Serikat memberikan dana untuk melestarikan beberapa bentuk budaya baik budaya berupa gedung bersejarah atau yang tidak bisa dilihat," jelas Emily.

Sejalan dengan itu, pengunjung latihan terbuka, Safira Khairina, mengatakan adanya kolaborasi ini dapat membuka wawasan baru mengenai budaya khususnya kemampuan musisi wanita yang memiliki semangat tinggi. Ia juga berharap adanya perayaan hubungan bilateral ini dapat memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.

"Nanti misalnya ada program bermanfaat seperti program beasiswa, lowongan kerja yang semakin banyak, dan tentunya budaya di Indonesia terlebih di Yogyakarta semakin dikenal di kancah internasional dan mereka amaze dengan karya dan SDM kita," kata Safira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement