Ahad 15 Dec 2024 20:48 WIB

Kapolres Bantul Instruksikan Antisipasi dan Siaga Bencana Hidrometeorologi

Kapolres meminta seluruh jajarannya siaga menghadapi bencana.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Polisi mengecek tanah longsor yang ditutup menggunakan terpal di ruas Jalan Wonosari, Bantul, Yogyakarta, Ahad (27/11/2022). Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) X dari Kemenhub menyebutkan bahwa tingkat kerawanan di Jalan Wonosari cukup tinggi. Kajian BPTD X menjelaskan bahwa kawasan di sekitar Piyungan-Pathuk memiliki karakteristik tanah bergerak cukup aktif. Hal ini yang menyebabkan longsor, retak jalan, hingga ambles.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Polisi mengecek tanah longsor yang ditutup menggunakan terpal di ruas Jalan Wonosari, Bantul, Yogyakarta, Ahad (27/11/2022). Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) X dari Kemenhub menyebutkan bahwa tingkat kerawanan di Jalan Wonosari cukup tinggi. Kajian BPTD X menjelaskan bahwa kawasan di sekitar Piyungan-Pathuk memiliki karakteristik tanah bergerak cukup aktif. Hal ini yang menyebabkan longsor, retak jalan, hingga ambles.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepala Polisi Resort (Kapolres) Bantul, Michael R. Risakotta menginstruksikan antisipasi dini terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. Ia meminta seluruh jajarannya agar siaga dalam menghadapi banjir, curah hujan tinggi, longsor, angin kencang, maupun pohon tumbang di wilayah masing-masing.

"Dalam rangka antisipasi secara dini dan guna mengurangi dampak akibat bencana alam sebagai akibat curah hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bantul, maka disampaikan kami perintahkan anggota di lapangan untuk siaga dan membantu masyarakat," kata Michael di Bantul, Jumat (13/12/2024).

Michael memerintahkan jajarannya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hal ini terkait dengan langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana, baik terhadap manusia, harta benda, maupun fasilitas umum.

“Bila diperlukan, Polres Bantul juga akan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendirikan posko penanganan bencana secara terpadu, posko atau tempat pengungsian yang memadai, serta dapur umum,” kata Michael.

Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan kesiapsiagaan personel dan perlengkapan penanggulangan bencana secara terpadu dengan instansi terkait agar sewaktu-waktu siap dan mudah untuk digerakkan. Hal ini bertujuan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan seluruh potensi, baik sumber daya manusia maupun peralatan penanganan dan antisipasi bencana alam.

Michael menegaskan Polres Bantul juga siap mendirikan posko penanganan banjir di polres dan polsek wilayah rawan banjir. Posko tersebut akan dilengkapi peralatan SAR yang siap dioperasikan, seperti perahu karet, jaket pelampung, genset, lampu darurat, gergaji mesin, dan senter.

“Kami juga akan turun langsung ke lapangan guna mengendalikan arus lalu lintas akibat banjir atau genangan di jalan akibat hujan deras," ujar dia.

Polres Bantul akan menempatkan petugas-petugas pada ruas jalan yang tergenang banjir dan memasang rambu-rambu untuk mengarahkan masyarakat mengambil jalur alternatif aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement