Selasa 25 Nov 2025 07:13 WIB

Tuntut Pengembalian Aset yang Dirampas Inggris, Trah Sultan HB II Siapkan Gugatan Internasional

Fajar mengatakan pihaknya meminta Inggris segera mengembalikan 7.500 manuskrip.

Aset manuskrip milik Sultan Hamengku Buwono II yang dirampas Inggris pada peristiwa Geger Sapehi 1812.
Foto: dokpri
Aset manuskrip milik Sultan Hamengku Buwono II yang dirampas Inggris pada peristiwa Geger Sapehi 1812.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Trah Sultan Hamengkubuwono II melalui Yayasan Vasatii Socaning Lokika mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto untuk bekerja sama dengan Inggris dalam hal kemitraaan strategis, diantaranya kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi, dan maritim.

Namun, Trah Sultan Hamengkubuwono II berharap Presiden Prabowo Subianto juga dapat meminta Inggris bertanggung jawab serta mengembalikan manuskrip naskah asli, bukan digital dan aset milik Sultan Hamengkubuwono II yang dirampas saat peristiwa Geger Sepehi 1812.

Baca Juga

Ketua Yayasan Vasatii Socaning Lokika, yang juga merupakan Trah Sultan Hamengkubuwono II, Fajar Bagoes Poertranto meminta Inggris segera mengembalikan 7.500 manuskrip dalam bentuk naskah asli dan aset-aset milik Sultan Hamengkubuwono II.

"Kami mengapresiasi penyerahan 75 dan 120 manuskrip dalam bentuk digital oleh Inggris ke keraton Yogyakarta, tapi kami meminta fisik aslinya serta hak kepemilikannya," katanya.

Fajar Bagoes Poetranto juga meminta Inggris meminta maaf secara resmi kepada anak dan keturunan Sultan Hamengkubuwono II atas peristiwa Geger Sepehi 1812.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement