REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta mulai kebanjiran kedatangan wisatawan yang menghabiskan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kepadatan kendaraan yang cukup signifikan pun terjadi di jantung Kota Yogyakarta tersebut.
Untuk itu, kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan yang semakin parah. Pengguna jalan yang datang dari arah utara atau Tugu Pal Putih tidak diperbolehkan langsung menuju Malioboro, melainkan dialihkan ke timur melalui Stadion Kridosono menuju Jalan Abu Bakar Ali, dan Pasar Kembang.
Sedangkan, untuk menuju Malioboro, pengendara harus melewati Jalan Mataram. Kapospam Pos Terpadu Teteg Malioboro, Iptu Heri Prabowo mengatakan, kendaraan pribadi, dan bus dari luar kota mendominasi lalu lintas, dan menunjukkan antusiasme masyarakat untuk menikmati liburan Nataru di Kota Gudeg.
Dia mengatakan, kepadatan lalu lintas di kawasan Malioboro sudah mulai terasa sejak pagi. Kepadatan tidak hanya terjadi di Malioboro, namun juga meluas ke kawasan Tugu Pal Putih, dan Jalan Mangkubumi hingga ke Jembatan Kleringan.
"Sekitar jam 09.00 WIB tadi, sudah didominasi mobil plat luar (DIY). Karena tujuan wisatawan pasti ke Malioboro, diperkirakan sore nanti akan semakin padat," kata Heri, Kamis (26/12/2024).
Heri menuturkan, kepolisian bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan. Jika situasi semakin padat, tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan sistem buka tutup jalan menuju Malioboro.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo mengimbau seluruh pengguna jalan untuk tetap bersabar, dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bersabar dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Utamakan keselamatan bersama," ucap Sujarwo.
Selain itu, Sujarwo juga mengimbau wisatawan yang menikmati liburan Nataru di Yogyakarta untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar, menjaga barang bawaan dengan baik, dan mematuhi peraturan lalu lintas.
“Kami juga mengimbau agar wisatawan tidak ragu untuk meminta bantuan kepada petugas jika mengalami kesulitan atau membutuhkan informasi,” ungkapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika