REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo tidak mempermasalahkan perpanjangan flexible working arrangement (FWA) atau work from anywhere (WFA) bagi pegawai aparatur sipil negara (ASN) hingga 8 April 2025, termasuk di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta. Kebijakan ini yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2025 dan telah diteken Menteri PAN-RB Rini Widyantini untuk mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2025 yang saat ini masih berlangsung.

Hasto memastikan berbagai layanan publik di Kota Jogja tetap bisa berjalan seperti biasanya meskipun ada kebijakan tersebut. “Dengan petugas yang digilir bergantian, kami tetap bisa melayani itu agar tetap berjalan. Sehingga kalau (WFA) dimundurkan hanya satu sampai dua hari itu tidak ada masalah,” kata Hasto, Senin (7/5/2025).

Di sisi lali, kebijakan perpanjangan WFA ini dinilai nya bisa memberi dampak positif bagi sektor pariwisata di Kota Yogyakarta. Apalagi dinamika ekonomi di Kota Jogja sendiri selama Lebaran 2025, secara pantauan pada tiga hari sebelum Idul Fitri belum terlalu ramai. Kondisi itu berbeda ketika kemudian dibandingkan dengan masa-masa Lebaran sebelumnya.

Keramaian di Kota Pelajar ini, kata dia, baru mulai dirasakan pada H-2 sebelum Lebaran. Kemudian trend terus meningkat hingga H+2 setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Yogja ini kan hidupnya dari pariwisata ya, jadi kita inginnya pemudik itu jumlahnya banyak, durasinya lebih lama, itu keinginan kita," ujarnya

Karena itu, seiring dengan perpanjangan masa WFA itu, Hasto menyambut baik. Dia berharap akan ada banyak wisatawan yang memperpanjang masa liburannya di Kota Jogja.

"Makanya kalau (ada kebijakan terkait) WFA-nya itu diperpanjang, bagi kami sih bersyukur," ucap dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika