Kamis 13 Feb 2025 23:47 WIB

Tingkatkan Keamanan, DIY Hadirkan Back Office Smart Province Pantau Traffic dan Kejahatan

Traffic se-DIY bisa dikontrol dengan Back Office Smart Province

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Ruang pantauan Regional Traffic Management Centre (RTMC) Ditlantas Polda DI Yogyakarta menggunakan Camera Closed Circuit Television (CCTV).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Ruang pantauan Regional Traffic Management Centre (RTMC) Ditlantas Polda DI Yogyakarta menggunakan Camera Closed Circuit Television (CCTV).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY bersama Polda DIY menghadirkan sistem pemantau lalu lintas (traffic) dan pengawasan keamanan berbasis sistem kota cerdas (smart city) yang operasionalnya dipusatkan di Back Office Smart Province yakni di Unit IX Lantai 3 Gedung Biro UHP Kompleks Kepatihan Yogyakarta.

Back Office Smart Province ini dinilai efektif untuk pemantauan lalu lintas orang dan barang, serta keamanan yang dibekali teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Back Office Smart Province telah terintegrasi dengan 381 kamera pengawas atau CCTV yang tersebar di berbagai titik di seluruh wilayah DIY.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pun melakukan pengecekan sistem tersebut guna melihat traffic baik orang maupun kendaraan bermotor yang ada di DIY, Kamis 13/2/2025). Dengan adanya sistem ini, lalu lintas orang dan kendaraan se-DIY dapat dikontrol dari Back Office Smart Province ini melalui CCTV, termasuk kecelakaan hingga kemacetan.

"Saya ke sini untuk melihat hasil tempat untuk survei melakukan pemantauan traffic yang ada di Yogyakarta. Apa yang kita desain ini adalah kerja sama Pemda DIY dengan Polda DIY,” kata Sultan dalam keterangannya, Kamis (13/2/2025).

Sultan menuturkan, teknologi yang ada di Back Office Smart Province sudah cukup memadai, sehingga traffic se-DIY bisa dikontrol dari sistem tersebut. “Sehingga keberadaannya cukup efektif untuk memantau lalu lintas orang maupun kendaraan," ucap Sultan.

Sultan menyebut, jika terjadi kecelakaan atau ada wilayah yang mungkin traffic-nya tidak lancar, maka bisa dilihat dan diatur dari Back Office Smart Province melalui CCTV.  "Tidak hanya itu, kamera pengawas di sini bisa memantau aktivitas kejahatan yang ada di jalan raya, sehingga bisa untuk melakukan pemantauan keamanan dan masih banyak manfaat lainnya dari hasil pemantauan CCTV yang dipusatkan di Back Office Smart Province," jelasnya.  

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan, teknologi yang digunakan tersebut diharapkan dapat membantu langkah preemptive dan preventif dalam menjaga keamanan wilayah. Dikatakan, sistem tersebut tidak hanya berfungsi untuk memantau lalu lintas, tetapi juga untuk mendeteksi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Kami berharap dengan adanya metode ini, deteksi dini bisa dilakukan untuk mencegah tindak kriminal sebelum terjadi. Apalagi kami mendapat informasi dari Mabes Polri bahwa sistem ini akan segera ditingkatkan dengan penambahan teknologi AI agar lebih akurat dalam mendeteksi kejadian-kejadian mencurigakan," kata Suwondo.

Suwondo menyebut, keberadaan CCTV yang terpasang di berbagai titik di DIY awalnya difokuskan untuk pencegahan kejahatan. Namun, Back Office Smart Province juga telah terintegrasi dengan 381 kamera CCTV yang tersebar di seluruh DIY, sehingga dapat memantau kondisi lalu lintas.

Dalam waktu dekat, akan ada penambahan 16 kamera pengawas dengan fitur analitik khusus untuk memantau lalu lintas dan potensi gangguan keamanan di titik-titik kritis, termasuk jalur mudik yang padat. "Dengan sistem yang semakin canggih dan terintegrasi, diharapkan pemantauan lalu lintas dan keamanan di DIY bisa lebih optimal, terutama dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik dan peningkatan aktivitas masyarakat selama liburan panjang lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement