Kamis 06 Mar 2025 19:05 WIB

Cari Penyebab Kematian, Polres Bantul Bongkar Makam Korban Tewas Akibat Miras Oplosan

Kandungan bahan pada miras oplosan belum diketahui.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Miras oplosan. Yogyakarta darurat miras di mana penjualan barang haram di Kota Pelajar tersebut sudah meresahkan masyarakat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Miras oplosan. Yogyakarta darurat miras di mana penjualan barang haram di Kota Pelajar tersebut sudah meresahkan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepolisian Resor (Polres) Bantul melakukan pembongkaran makam atau ekshumasi terhadap jenazah RKP (21 tahun) warga Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, yang diduga tewas akibat minuman keras jenis oplosan. Pembongkaran makam ini dilakukan Biddokkes Polda DIY di tempat RKP dikebumikan, tepatnya pemakaman Lowanu Mergangsan, Yogyakarta, Kamis (6/3/2025).

RKP dimakamkan di pemakaman tersebut bersama satu temannya inisial MAM (25 tahun) yang juga tewas setelah mengonsumsi miras oplosan pada Sabtu (1/3/2025) sore. Selain RKP dan MAM, dua orang lain yang menjadi korban miras oplosan yakni KPP (25 tahun) dan AF (27 tahun). Beruntung kedua laki-laki tersebut selamat meski harus menjalani perawatan medis dengan kondisi yang cukup serius.

Kasat Reskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara mengatakan, pembongkaran makan dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian RKP yang sebelumnya diduga tewas setelah pesta miras bersama teman-temannya. "Ini (ekshumasi) untuk dilakukan pengecekan secara ilmu kedokteran tentang penyebab kematian serta ada tidaknya kejanggalan," kata Iqbal, Kamis (6/3/2025).

Iqbal menuturkan, ekshumasi perlu dilakukan mengingat dua korban lain yang selamat masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan. Melalui ekshumasi ini, petugas melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban miras oplosan untuk mencari tahu penyebab kematian RKP.

"Sementara kami laksanakan satu (makam) dulu. Hasilnya (ekshumasi) nanti kami menunggu hasil riksa dokter forensik, tergantung pihak kedokteran," ucap Iqbal.

Iqbal menuturkan, sementara ini kandungan bahan pada miras oplosan yang menewaskan dua perempuan asal Kota Yogyakarta tersebut belum diketahui. "Bahan-bahan (oplosan) kami juga belum tahu karena kami juga menunggu barang bukti yang ada karena barang-barang yang ada masih diperiksa," jelasnya.

Adapun untuk kondisi dua orang rekan korban yang selamat masih dirawat di rumah sakit dan sempat mengalami gangguan penglihatan. "Yang dua masih dirawat, kemarin ada penurunan kondisi, saat kita mintai keterangan tiba-tiba merasa pusing, mual, setelah itu kalau bahasa dia pandangan buram. Setelah itu langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Iqbal.

Iqbal menegaskan, apa pun hasil dari ekshumasi ini tidak menutup kemungkinan akan memunculkan tersangka. Terkait kemungkinan adanya tersangka dalam kasus ini, pihaknya juga masih menunggu seluruh pemeriksaan selesai.

"Ya itu kita menunggu pemeriksaan dulu, penyebab (kematian) apa. Kita tidak menutup semua kemungkinan, bisa semua tersangka, bisa cuma satu, bisa tidak ada tersangka, Tapi ini masih ngambang, kami belum mendapat kepastian terutama keterangan yang ada di TKP pada saat kejadian tersebut," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang wanita tewas usai pesta miras bersama dua rekannya di Ngumbul, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Sementara itu, dua korban lainnya saat ini masih dalam penanganan medis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement