Selasa 18 Mar 2025 17:21 WIB

Antisipasi Sampah Libur Lebaran Naik, Depo di Yogya Dikosongkan & TPA Piyungan Dibuka

Depo-depo sampah ditargetkan kosong pada H-3 Lebaran.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas sampah gabungan mengangkut tumpukan sampah di depo penampungan sampah sementara Kotabaru, Yogyakarta, Senin (9/10/2023). DLH Kota Yogyakarta akhirnya mengarahkan 10 truk sampah dan 20 lebih petugas untuk mengangkut sebagian sampah di depo sampah Kotabaru. Penumpukan sampah ini imbas penutupan TPST Piyungan beberapa waktu lalu dan penjadwalan pembuangan sampah saat ini. Truk pengambil sampah ini nanti juga menunggu jadwal pembuangan ke TPST Piyungan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas sampah gabungan mengangkut tumpukan sampah di depo penampungan sampah sementara Kotabaru, Yogyakarta, Senin (9/10/2023). DLH Kota Yogyakarta akhirnya mengarahkan 10 truk sampah dan 20 lebih petugas untuk mengangkut sebagian sampah di depo sampah Kotabaru. Penumpukan sampah ini imbas penutupan TPST Piyungan beberapa waktu lalu dan penjadwalan pembuangan sampah saat ini. Truk pengambil sampah ini nanti juga menunggu jadwal pembuangan ke TPST Piyungan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Volume sampah di Kota Yogyakarta diperkirakan akan melonjak pada libur Lebaran Idul Fitri 2025. Hal ini juga mengingat tiap libur panjang, Kota Yogyakarta dibanjiri kunjungan wisatawan. 

Mengantisipasi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mengosongkan depo-depo sampah strategis. Selain itu, Pemda DIY juga membuka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan di Kabupaten Bantul secara darurat khusus untuk membantu menyelesaikan persoalan sampah di Kota Yogyakarta. 

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono mengatakan, pihaknya masih melayani urusan persampahan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman. Meski begitu, fokus untuk ditangani memang lebih kepada Kota Yogyakarta mengingat wilayah ini memiliki lahan yang kurang dan permasalahan sampah di Kota Yogyakarta masih perlu dikebut agar cepat tertangani.

"Saya akan membuka TPA Piyungan sampai Kota Yogyakarta tuntas menyelesaikan persoalan sampah. Jadi jangan dikira TPA Piyungan sudah ditutup Desember tahun (2024) lalu, namun tidak mungkin saya lakukan saklek. Kita bersama melihat fakta di lapangan seperti apa tonase sampahnya, selanjutnya membuat peta jalan penyelesaian," kata Beny dalam keterangannya belum lama ini. 

Beny menyebut, pengosongan depo sampah yang berada di lokasi strategis juga menjadi langkah dan kebijakan yang konkret. Setelah depo sudah kosong, rencananya Pemkot Yogyakarta akan membuat manajemen baru untuk penanggulangan sampah di hulu dan hilir.

Selain itu, Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran di Kabupaten Bantul juga mulai dioperasikan secara fungsional. Kehadiran ITF Bawuran ini juga akan membantu Pemkot Yogyakarta mempercepat penanganan sampah di wilayah tersebut. 

Bahkan, katanya, incinerator yang dimiliki ITF Bawuran dimungkinkan untuk ditingkatkan agar permasalahan sampah selama bertahun-tahun itu segera tuntas. Selain itu, sebanyak 11 perguruan tinggi di DIY juga sudah berkomitmen akan membantu menangani sampah di hulu.

"Jika Pemkot Yogyakarta ingin memanfaatkan ITF Bawuran, maka tinggal negosiasi dengan pihak ketiga yang telah ditunjuk sebagai pengelola. ITF Bawuran sendiri mempunyai kapasitas untuk membakar 50 ton sampah residu per hari," ucap Beny.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya menargetkan pengosongan sampah di depo-depo yang berada di lokasi strategis selesai pada H-3 menjelang Lebaran tahun ini. Dengan begitu, depo-depo sampah ini nantinya dapat menampung sampah selama periode libur Lebaran yang diperkirakan akan menambah volume sampah di Kota Yogyakarta. 

"Saya memperkirakan bisa membersihkan 15 depo sampah di tempat strategis menjadi prioritas jelang libur Lebaran, antara lain depo sampah yang ada di dekat Stasiun Lempuyangan dan depo-depo sampah lainya di Kota Yogyakarta,” kata Hasto. 

“Upaya pembersihan depo sampah tersebut sudah dimulai sejak saya dilantik hingga saat ini sudah ada lima depo yang kosongkan untuk mengantisipasi lonjakan sampah libur Lebaran," ucap Hasto.

Terkait kerja sama pengolahan sampah di ITF Bawuran, Hasto menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemda DIY. ITF Bawuran yang tengah diujicobakan tersebut telah dilengkapi mesin incinerator baru yang mampu menampung sampah residu sampai 50 ton per hari. 

"Disisi lain, di hulu saya selalu aktif mengikuti safari shalat subuh maupun tarawih di masjid-masjid supaya bisa bertemu dengan warga. Dengan demikian, saya bisa mendengar keluhan dan masukan dari warga perihal sampah. Lalu sembari memetakan permasalahan sampah di tingkat RT/RW," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement