Jumat 28 Mar 2025 23:16 WIB

Indonesia Sampaikan Belasungkawa Atas Bencana Gempa di Thailand dan Myanmar

Indonesia siap memberikan semua dukungan yang dibutuhkan Myanmar dan Thailand.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga yang selamat dari gempa dahsyat yang melanda Myanmar mencari anggota keluarganya yang kemungkina tertimbun dari bangunan yang runtuh.
Foto: yktnews.com
Warga yang selamat dari gempa dahsyat yang melanda Myanmar mencari anggota keluarganya yang kemungkina tertimbun dari bangunan yang runtuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa atas bencana gempa 7,7 skala Richter yang melanda Myanmar dan Thailand, Jumat (28/3/2025). Sejauh ini sedikitnya 25 orang dilaporkan tewas akibat gempa tersebut.

"Turut berduka cita atas gempa bumi yang melanda Myanmar dan Thailand (28/3). Pikiran dan doa kami menyertai rakyat Myanmar dan Thailand selama masa sulit ini," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI lewat akun X resminya, Jumat malam.

Kemenlu RI menambahkan, Indonesia siap memberikan semua dukungan yang dibutuhkan Myanmar dan Thailand untuk upaya pemulihan. "Terutama di daerah yang terkena dampak," katanya.

Menurut keterangan KBRI Bangkok, pada Jumat (28/3/2025), sekitar pukul 13:20 waktu setempat, gempa berkekuatan 8,2 skala Richter mengguncang Myanmar. Pusat gempa terletak sekitar 326 kilometer di barat laut Distrik Pang Mapha, Provinsi Mae Hong Son, Thailand.

"Berdasarkan pantauan Departemen Meteorologi, gempa dirasakan di wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok, dengan kekuatan mencapai 7.7 skala Richter," kata KBRI Bangkok dalam keterangannya.

Menurut KBRI Bangkok, setidaknya terjadi enam kali gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil, yakni antara 4,7 hingga 7,1 skala Richter. Gempa susulan tercatat pada rentang waktu antara pukul 13:32 hingga 14:57 waktu setempat.

"Tidak ada peringatan sebelumnya dari pihak pemerintah Thailand akan terjadinya gempa. Namun pengumuman mengenai gempa susulan dan imbauan berhati-hati terus diumumkan pihak Pemerintah Thailand," ujar KBRI Bangkok.

KBRI Bangkok mengungkapkan, Bangkok Metropolitan Authority telah merilis nomor saluran siaga1555 melalui akun Facebook resminya untuk menerima laporan korban luka maupun terjebak pascagempa. Tansportasi umum seperti BTS dan MRT juga berhenti beroperasi sementara guna mengantisipasi adanya gempa susulan.

"Pada pukul 14:20, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menetapkan Bangkok sebagai zona darurat dan memerintahkan otoritas terkait untuk mengeluarkan peringatan nasional, pemberitahuan publik melalui SMS dan media, serta mobilitas militer. Bandara, rumah sakit, dan layanan transportasi juga disiagakan," kata KBRI Bangkok.

KBRI Bangkok telah menyebarkan informasi nomor kontak/hotline darurat KBRI pada berbagai kanal sosial media dan grup whatsapp komunitas WNI di Thailand. "KBRI Bangkok juga telah menerima komunikasi sejumlah WNI di Bangkok dan sekitarnya yang melaporkan keberadaannya di Thailand paska gempa. Sejauh ini belum terdapat laporan adanya WNI di Thailand yang menjadi korban gempa," sebut dia KBRI Bangkok. Berdasarkan catatan KBRI per 15 Maret 2025, terdapat 2.379 orang WNI di Thailand.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement