REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan kembali menorehkan prestasi dengan melahirkan lulusan unggul. Sorotan kali ini tertuju pada Baratadewa Sakti Perdana, yang dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Program Magister Ekonomi Syariah (MES) pada acara wisuda yang digelar 3 Mei 2025 lalu.
Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97 yang nyaris sempurna dan masa studi yang efisien, hanya 1 tahun 10 bulan, Baratadewa membuktikan bahwa dedikasi, kedisiplinan, dan ketekunan adalah fondasi kesuksesan akademik. Namun, pencapaiannya jauh melampaui angka di atas kertas. Ia menunjukkan produktivitas riset yang luar biasa serta kepedulian mendalam terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Selama masa studinya, Baratadewa tidak hanya fokus pada penyelesaian tugas akhir. Ia berhasil menelurkan total sembilan karya riset yang dipublikasikan di berbagai platform ilmiah bergengsi. Rinciannya mencakup satu artikel di Jurnal Internasional, satu artikel di Jurnal Nasional Bereputasi terindeks SINTA 3, satu artikel di Jurnal Nasional Bereputasi terindeks Garuda, partisipasi dalam satu Konferensi Internasional di Lisbon, Portugal, satu Konferensi Internasional di Pekalongan, dua Konferensi Internasional di Van, Turki, serta dua artikel lainnya di jurnal nasional.
Kontribusi Baratadewa terasa nyata di luar menara gading akademis. Kepeduliannya terhadap sektor UMKM dan peningkatan literasi keuangan masyarakat menjadi benang merah dalam karya-karyanya. Hal ini tercermin dari berbagai tulisan opini, hasil riset lanjutan, serta pandangannya yang kerap diangkat dan telah dipublikasikan atau diulas oleh berbagai media massa nasional ternama. Lebih dari 12 artikel opininya telah menghiasi laman media-media tersebut, membahas topik-topik krusial mulai dari manajemen keuangan UMKM, inovasi model pelaporan keuangan, ekonomi syariah, kewirausahaan, hingga isu-isu finansial kontemporer.
Dedikasinya pada dunia praktis juga terwujud melalui perannya sebagai Dosen Praktisi dalam program Praktisi Mengajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristekdikti). Selama dua periode berturut-turut (periode 4 dan 5), ia aktif berbagi ilmu dan pengalaman praktisnya kepada para mahasiswa, berupaya menjembatani kesenjangan antara teori akademis dan realitas dunia kerja, khususnya dalam konteks vital pengembangan UMKM.
Terobosan Model Pelaporan Keuangan "3-in-1" dalam Tesis Puncak dari perjalanan akademis Baratadewa di UIN Gus Dur adalah tesisnya yang berjudul "Peran Pemisahan Aset dan Model Pelaporan Keuangan yang Efektif dalam Mendorong Keberlanjutan UMKM di Sektor Manufaktur, Retail, dan Jasa". Di bawah bimbingan Dr Muh. Khafidz Ma'shum, dan Prof Hj Susminingsih, riset ini tidak hanya menganalisis tantangan pengelolaan keuangan UMKM, tetapi juga menawarkan solusi inovatif berupa model pelaporan keuangan "3-in-1".
Model ini dirancang khusus untuk menyederhanakan proses pencatatan dan pelaporan keuangan bagi UMKM, yang seringkali terkendala keterbatasan sumber daya dan pengetahuan akuntansi. Disebut "3-in-1" karena mengintegrasikan tiga aspek penting yakni pencatatan transaksi harian, laporan laba rugi, dan laporan posisi keuangan (neraca) ke dalam satu sistem terpadu yang lebih ringkas dan mudah dipahami oleh pelaku UMKM. Tesisnya menggarisbawahi bagaimana pemisahan tegas antara aset usaha dan aset pribadi, sebuah praktik fundamental yang sering diabaikan UMKM, menjadi fondasi penting sebelum menerapkan model pelaporan ini secara efektif untuk kesehatan finansial jangka panjang.
Lebih dari sekadar konsep teoretis, Baratadewa telah mengimplementasikan dan mendampingi langsung beberapa UMKM dalam menerapkan model "3-in-1" ini. Hasilnya terbukti signifikan secara terukur; UMKM yang didampinginya menunjukkan peningkatan dalam kualitas pengelolaan keuangan, yang pada gilirannya berdampak positif pada pengambilan keputusan bisnis, keberlanjutan usaha, dan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha.
"Melihat UMKM bisa lebih mudah mengelola keuangan dan usahanya menjadi lebih sehat serta berkelanjutan adalah kepuasan terbesar," ungkap Baratadewa mengenai dampak praktis risetnya.
Sebagai seorang Magister Ekonomi Syariah yang juga berprofesi sebagai konsultan keuangan UMKM, Baratadewa secara konsisten menekankan pentingnya transaksi dan praktik bisnis yang sesuai dengan prinsip syariah. Dalam setiap pendampingan, ia tidak hanya memberikan masukan terkait teknis pelaporan keuangan, tetapi juga aktif mengedukasi UMKM mengenai praktik bisnis yang halal, etis, dan adil.
"Tujuannya jelas: agar UMKM tidak hanya mampu meraih keuntungan materi, tetapi juga mencapai ketenangan batin, keberkahan (barakah), dan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang sesuai dengan nilai-nilai luhur ekonomi syariah," katanya.
Pencapaian Baratadewa Sakti Perdana sebagai Wisudawan Terbaik Magister Ekonomi Syariah UIN Gus Dur pada 3 Mei 2025, ditambah rekam jejak riset yang produktif, publikasi media yang luas, kontribusi praktis sebagai dosen praktisi, serta inovasi solusi dalam tesisnya, menjadikannya sosok akademisi-praktisi yang inspiratif. Ia adalah bukti nyata bagaimana ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang ekonomi syariah, dapat diaplikasikan secara konkret untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, khususnya dalam pemberdayaan sektor UMKM yang menjadi tulang punggung vital perekonomian Indonesia.
"Saya berharap kisah saya dapat memotivasi generasi muda lainnya untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa," katanya.