Kamis 21 Aug 2025 13:59 WIB

Wagub Jateng Minta Sudewo Jaga Pelayanan ke Masyarakat Pati Meski Ada Proses Pemakzulan

Pelayanan pemerintah tak boleh tersendat akibat adanya angket.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Bupati Pati Sudewo didampingi Plt Sekda Pati.
Foto: Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif
Bupati Pati Sudewo didampingi Plt Sekda Pati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin mengatakan telah memperingatkan Bupati Pati Sudewo agar pelayanan Pemkab Pati kepada masyarakat tidak terganggu selama proses pansus hak angket pemakzulannya berlangsung di DPRD Kabupaten Pati. Menurutnya, pelayanan pemerintah tak boleh tersendat akibat adanya angket. 

Taj Yasin mengungkapkan, Pemprov Jateng menghormati proses pansus hak angket pemakzulan Sudewo. "Kami mendampingi, kami mengawal, apapun hasil dari pansus DPRD; ini harus kita hormati. Saya senang karena ini terbuka, jadi siapa saja boleh lihat perkembangannya," ucapnya saat diwawancara di sela-sela kunjungan kerjanya ke Jakarta, Rabu (20/8/2025). 

Baca Juga

Karena pansus hak angket sudah berjalan, Taj Yasin berpendapat, perhatian juga harus ditujukan ke bagaimana pelayanan pemerintahan di Kabupaten Pati bisa berjalan tanpa kendala atau hambatan. "Pemerintahannya biar berjalan kenapa? Karena banyak yang harus diurus, harus dilayani. Tidak boleh berhenti pemerintahannya," ucapnya. 

Dia pun telah menekankan hal tersebut kepada Sudewo ketika mengunjungi Pati pada 17 Agustus 2025 lalu. "Tetap harus ngantor, semuanya. Kemarin saya 17 Agustus ke sana juga dalam rangka untuk memberikan semangat (pada Sudewo), 'Kamu tidak boleh berhenti ya. Permasalahan ini biar berjalan, (tapi) pemerintahan, pelayanan, harus berjalan," kata Taj Yasin. 

Koalisi masyarakat sipil Pati sebenarnya kembali merencanakan unjuk rasa jilid II untuk menyuarakan lagi tuntutan pelengseran Sudewo sebagai bupati. Namun aksi yang diagendakan digelar pada 25 Agustus 2025 mendatang, dibatalkan. 

"Aksi 25 Agustus batal," ungkap Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu, Ahmad Husein, lewat pesan singkat, Rabu (20/8/2025). 

Ketika ditanya apa alasan pembatalan tersebut, Husein enggan menjelaskan. "Enggak bisa jawab kalau (alasan pembatalan) ini. Intinya, semoga yang terjadi kemarin (demo pada 13 Agustus 2025) bisa jadi pembelajaran Pak Bupati," ujarnya.

Husein berharap Sudewo tidak lagi menjadi pemimpin arogan. "Semoga ke depan Pati bisa lebih baik, Pak Bupati bisa jadi orang tuanya masyarakat. Terima kasih atas aspirasi kita sudah terpenuhi (kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen dibatalkan). Semoga amanah lima tahun ke depan," kata Husein.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika DIY Jateng & Jatim (@republikajogja)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement