Kamis 21 Aug 2025 18:58 WIB

Dua Pasien Selamat dalam Insiden Ledakan Sumur Minyak di Blora Dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta

Kondisi keduanya memprihatinkan karena mengalami luka bakar lebih dari 50 persen.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Kobaran api dari kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). Kebakaran yang bersumber dari sumur minyak rakyat tersebut sudah berlangsung sejak Ahad (17/8/2025) dan mengakibatkan tiga orang dinyatakan meninggal dunia serta 50 kepala keluarga dievakuasi untuk meninggalkan lokasi kejadian.
Foto: ANTARA FOTO/Azi
Kobaran api dari kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). Kebakaran yang bersumber dari sumur minyak rakyat tersebut sudah berlangsung sejak Ahad (17/8/2025) dan mengakibatkan tiga orang dinyatakan meninggal dunia serta 50 kepala keluarga dievakuasi untuk meninggalkan lokasi kejadian.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermanto  membenarkan bahwa ada dua korban selamat dalam insiden ledakan sumur minyak ilegal di Blora, Jawa Tengah, yang dirujuk dan menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta sejak 18 Agustus 2025.

Korban yang selamat itu bernama Yetty (30 tahun) dan Abu Dabi (1,9 tahun).  Banu mengatakan keduanya merupakan ibu dan anak. Saat dirujuk, kondisi keduanya cukup memprihatinkan pasalnya mengalami luka bakar lebih dari 50 persen.

"Kami infokan bahwa RS Sardjito tanggal 18 Agustus lalu telah menerima dua pasien dengan luka bakar dari Blora. Pasien ini seorang ibu dan anak. Untuk ibu menderita luka bakar 75 persen dan anaknya 63 persen," kata Banu, Kamis (21/8/2025).

Hingga kini, kedua pasien masih berada di unit luka bakar dan mendapatkan perawatan secara intensif. Tim medis yang menangani keduanya melibatkan ahli bedah plastik dan anestesi di ruang perawatan khusus luka bakar di Gedung Bedah Sentral Terpadu RSUP Dr. Sardjito.

Banu berharap pasien dapat melewati masa kritis dan segera lepas dari ventilator. "Kondisinya belum membaik sejak datang," ungkapnya.

"Pasien masih menggunakan alat bantu napas. Ini karena fase kritis mereka belum terlampaui. Apalagi, kondisi luka bakar disebutnya bisa mempengaruhi saluran pernapasan," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak rumah sakit juga tengah mencari solusi agar biaya pengobatan kedua pasien dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Kita coba dengan beberapa skema tapi kita berharap BPJS bisa mengklaim itu sehingga ini menjadi tanggungan BPJS. Ke depannya masalah pembiayaan akan kita komunikasikan lebih lanjut tetapi yang penting pasien ini kita tolong dulu, kita berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal terhadap pasien ini," kata Banu.

Sebelumnya diberitakan, sumur minyak rakyat yang berada di Dusun Gendono, Desa Gandu, Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), terbakar pada Ahad (17/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.

Akibat insiden tersebut, tiga warga tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka. Selain menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, kebakaran tersebut juga menghanguskan satu rumah hingga rusak parah. Empat rumah lainnya mengalami kerusakan dengan kategori sedang sedangkan 50 keluarga di sekitar lokasi kebakaran juga harus dievakuasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement