REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Kasus Ayam Goreng Widuran yang ramai dibicarakan publik usai munculnya label non halal pada salah satu menu, terus menuai gelombang kekecewaan dari konsumen, terutama kalangan Muslim yang merasa tertipu. Pasalnya, konsumen tak mengetahui kandungan bahan makanan yang digunakan untuk mengolah ayam goreng itu.
Salah satu yang mewakili kekecewaan itu datang dari warga Mojosongo, Solo, Nanang. Ia mengaku cukup sering membeli dan menyantap Ayam Goreng Widuran, baik di gerai pusat di Widuran ataupun cabangnya yang berada di Jalan Arifin.
"Kalau saya pribadi, iya, kecewa. Tapi ya mau gimana lagi. Sebenarnya saya suka makanannya, enak. Tapi saya nggak tahu kalau itu mengandung minyak babi. Ya mau gimana lagi, ke depannya kita hati-hati," kata Nanang saat ditemui Republika, Rabu (28/5/2025).
Nanang mengungkapkan selama ini ia tidak pernah mencurigai makanan yang disajikan di rumah makan legendaris itu mengandung unsur non halal. Ia pun menyayangkan tidak adanya keterangan yang jelas sejak awal.
"(Ini merugikan apalagi) saya seorang Muslim. Saya dan teman-teman sering makan di cabangnya. Kami benar-benar tidak tahu. Ke depan harus lebih hati-hati. Dan untuk rumah makan seperti ini, sebaiknya pasang keterangan jelas non halal, biar konsumen tahu sejak awal,” ujar dia.
Lihat postingan ini di Instagram