Sabtu 19 Jul 2025 21:07 WIB

Kepala LLDIKTI Jateng Dorong Program PLP FKIP UMS Tumbuhkan Joyfully Learning Persekolahan

PLP tahun ini menyasar sekolah-sekolah di berbagai kabupaten dan kota di Solo Raya.

Dekan FKIP UMS, Prof Anam Sutopo
Foto: Humas UMS
Dekan FKIP UMS, Prof Anam Sutopo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bersama Fakultas Agama Islam (FAI) secara resmi melepas 915 mahasiswa untuk melaksanakan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II Tahun 2025 di berbagai sekolah yang tersebar di wilayah Solo Raya, Sabtu (19/7/2025). Pelepasan yang dilaksanakan di Lapangan Gedung Induk Siti Walidah UMS ini menjadi momentum penting dalam mendorong implementasi enjoyful and meaningful learning di dunia pendidikan.

Dekan FKIP UMS, Prof Anam Sutopo menegaskan bahwa PLP kali ini berbeda dari tahun sebelumnya karena mengusung pendekatan deep learning yang lebih mendalam dan kontekstual.

“Kalau sebelumnya masih menekankan pada konsep Merdeka Belajar, kali ini mahasiswa dituntut untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan menggembirakan. Ini penting karena pendidikan saat ini tidak cukup hanya menyalurkan pengetahuan, tetapi harus berdampak secara emosional dan sosial pada peserta didik," kata Anam.

Dekan FKIP UMS itu juga menyampaikan pesan dari Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Prof Harun Joko Prayitno yang berharap agar mahasiswa UMS dapat menjalani PLP dengan baik dan sukses. Ia menekankan bahwa melalui PLP ini, mahasiswa harus mampu mengubah mindset bahwa belajar bukanlah sesuatu yang sulit, melainkan menyenangkan dan berdampak luas.

“Kami berharap mereka mampu membentuk mindset bahwa belajar itu menyenangkan dan bermakna. Ini akan berdampak besar, tidak hanya bagi siswa, tapi juga bagi masyarakat dan masa depan pendidikan itu sendiri," katanya.

Ia menambahkan bahwa para mahasiswa FKIP dan FAI merupakan ujung tombak UMS dalam membumikan konsep enjoyful learning. Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan di kelas, yang mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan membangun pemahaman mendalam bagi siswa.

PLP tahun ini menyasar sekolah-sekolah di berbagai kabupaten dan kota di Solo Raya, seperti Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan Karanganyar. Mahasiswa akan menjalani PLP selama sebulan ke depan, dengan dua pekan awal difokuskan pada adaptasi dan observasi.

Sementara itu, Wakil Rektor I UMS, Prof Ihwan Susila menyampaikan pesan inspiratif saat melepas para mahasiswa. Ia menekankan pentingnya filosofi pendidikan UMS yang berpijak pada tiga nilai: humanisasi, liberasi, dan transendensi.

“Humanisasi berarti memanusiakan manusia. Mahasiswa harus menyadari bahwa para siswa yang mereka temui adalah calon pemimpin masa depan yang harus diberikan pendidikan terbaik. Liberasi berarti membebaskan mereka dari kebodohan dan keterbelengguan, dan transendensi berarti mengembalikan segala proses kepada Allah SWT," tutur Ihwan.

Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa sebagai calon guru, mahasiswa harus memiliki tiga kompetensi utama: knowledge, skill, dan attitude. Nilai-nilai Islami yang menjadi ciri khas UMS juga diharapkan menjadi kekuatan moral dalam menjalankan tugas sebagai pendidik.

Salah satu mahasiswa peserta PLP, Kristina Dewi dari Prodi PPKn FKIP UMS, mengaku antusias menjalani PLP di SMK Negeri 3 Sukoharjo. Ia berharap PLP berjalan lancar dan menjadi bekal penting untuk menjadi guru profesional.

"Harapannya semoga lancar, bisa lulus PLP dengan nilai sempurna. Walaupun saya non-Muslim, saya merasa nyaman dan biasa saja saat berinteraksi dengan teman-teman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement