REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dua putri Sri Sultan Hamengku Buwono X yaitu GKR Mangkubumi dan GKR Bendara, mengunjungi rumah duka almarhum Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, di kawasan Sendangadi, Mlati, Sleman, Ahad (31/8/2025) malam. Rheza diketahui meninggal dunia dalam kondisi penuh luka setelah diduga menjadi korban bentrok saat berada di sekitar lokasi demonstrasi di depan Polda DIY.
Kehadiran kedua putri Keraton Yogyakarta ini langsung disambut keluarga dengan suasana haru. Dalam kesempatan ini, GKR Mangkubumi menyampaikan duka cita secara langsung kepada pihak keluarga.
“Kami mewakili kasultanan mengucapkan belasungkawa semoga Mas Rheza dilancarkan dalam perjalanan menuju rumah Tuhan," katanya, Ahad (31/8/2025), malam.
Dari pantauan di lokasi, keduanya lebih banyak mendengar termasuk kronologi kejadian yang diketahui oleh keluarga almarhum. GKR Mangkubumi menyampaikan harapannya agar tidak ada lagi kejadian serupa yang merenggut nyawa warga, termasuk generasi muda di Yogyakarta.
"Kami terus berharap tidak ada korban yang seperti ini. Jadi mudah-mudahan kita sama-sama menjaga Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga tentunya menjaga masyarakat," ucapnya.
Menanggapi adanya kemungkinan proses hukum yang akan ditempuh keluarga, GKR Mangkubumi menyampaikan pihak keluarga telah menunjukkan sikap legawa atas musibah ini. “Itu dari keluarga, tadi sudah legawa, maksudnya nggih karena kita juga memikirkan Mas Rezhanya supaya juga bisa tenang," ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah pejabat dari Pemerintah Kabupaten Sleman juga hadir ke rumah duka, termasuk Bupati Harda Kiswaya, Wakil Bupati Danang Maharsa, serta pejabat struktural lainnya. Namun, mereka enggan memberikan keterangan karena menghormati suasana berkabung.