REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menerapkan teknologi sistem tunnel untuk mendongkrak produksi garam lokal di provinsi ini. Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pengawasan DKP DIY Veronica Vony Rorong menyebut teknologi itu memungkinkan proses produksi berjalan sepanjang tahun tanpa tergantung musim.
"Diharapkan bisa dibangun beberapa Kalurahan Tunnel Garam di lokasi yang sesuai. Apalagi DIY mempunyai air laut yang bersih sebagai modal utama," ujar Vony di Yogyakarta, Selasa (9/9/2025).
Menurut dia, teknologi tunnel sudah mulai diterapkan di kawasan pesisir tiga kabupaten, yakni Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Ia mengakui produksi garam di DIY sempat turun pada 2022 dan 2023, namun kembali meningkat pada 2024 hingga 2025 berkat dukungan bantuan hibah Dana Alokasi Khusus (DAK).
Meski kelompok petambak menyusut dari lima kelompok pada 2018 hingga 2019 menjadi satu kelompok di Gunungkidul, menurut Vony, potensi pengembangan tetap terbuka. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DIY, lanjut Vony, pemerintah daerah sudah menetapkan ada 18 titik di wilayah DIY yang secara kategori lahan, kualitas lingkungan, dan peruntukan ruang dinilai sesuai atau sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi kawasan tambak garam.
Saat ini, luas tambak garam aktif di DIY tercatat 2.500 meter persegi di Pantai Sepanjang, Gunungkidul. Menurut dia, produksi garam yang ada belum mampu mencukupi kebutuhan lokal sehingga masih dipasok dari luar daerah.
"Namun dengan adanya kerja sama strategis dengan mitra perlahan tapi pasti garam lokal DIY bisa berkembang," kata Vony.
Karena itu, ikhtiar penerapan teknologi tunnel dan pengembangan kawasan garam, disebutkan Vony, menjadi langkah menutup ketergantungan itu. Selain itu, DKP DIY juga tengah menyiapkan strategi peningkatan daya saing, mulai dari kemitraan koperasi Tirta Bahari dengan koperasi garam lain, kerja sama dengan UMKM, serta fasilitasi digitalisasi pasar, hingga desain kemasan.
"Untuk jangka pendek kerja sama dengan UMKM, dan diharapkan dalam jangka panjang bisa dimungkinkan ada kerja sama untuk penempatan garam lokal di gerai ritel modern," tutur Vony.