REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Rescue dari Kantor SAR Yogyakarta dikerahkan ke Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, untuk membantu proses evakuasi korban dalam peristiwa runtuhnya bangunan musala di lingkungan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Senin (29/9/2025), sore. Humas Kantor Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto menyampaikan pengiriman bantuan personel ini merupakan instruksi dari Kantor Basarnas Pusat.
Tim yang diberangkatkan terdiri dari 10 personel rescue dan satu orang humas, dengan membawa dukungan dua unit kendaraan yakni sebuah truk personil dan mobil double cabin serta perlengkapan lengkap untuk evakuasi korban dari reruntuhan bangunan. "Dari Yogja itu diberangkatkan 10 rescue dan satu humas, jadi totalnya 11 orang," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (1/10/2025).
Pipit mengatakan instuksi pengiriman tim ini dilakukan karena informasi awal menunjukkan jumlah korban yang cukup banyak dalam insiden runtuhnya musala tersebut. Tim SAR Yogyakarta bergabung dan berkoordinasi langsung dengan Kantor SAR Surabaya, Basarnas Special Group (BSG), Kantor SAR Semarang, dan tim SAR gabungan lainnya untuk proses evakuasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Jadi memang dari kantor pusat memerintahkan Kepala SAR Yogyakarta untuk mengirimkan dukungan personil untuk membantu proses evakuasi di Sidoarjo mengingat korbannya dari info awal banyak. Makanya SAR Jogja juga diberangkatkan dengan Semarang," ucapnya.
Proses evakuasi hingga saat ini masih terus berlangsung. Pipit menyampaikan pihaknya terakhir menerima laporan dari tim SAR yang ada di lokasi bahwa pada pukul 07.00 WIB tim masih melakukan evakuasi terhadap enam korban yang terdeteksi masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
"Updatenya, kalau pagi tadi itu sekitar pukul 7 masih "melakukan proses evakuasi terhadap enam orang (terjebak di bangunan runtuh -red) yang masih ada tanda-tanda hidup. Masih proses evakuasi, itu yang terakhir saya terima," ujarnya.
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian, namun belum bisa memastikan jumlah pasti korban yang tertimbun. Prioritas saat ini masih menyelamatkan korban yang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, dengan bantuan peralatan ekstrikasi khusus untuk evakuasi dari reruntuhan.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Nanang Sigit, sebelumnya melaporkan sejak Senin malam hingga Selasa dini hari, sebanyak delapan orang berhasil dievakuasi dari reruntuhan dan telah dibawa ke RSUD Sidoarjo, RS Delta Surya, dan RSI Siti Hajar untuk mendapatkan perawatan.