Ahad 05 Oct 2025 23:53 WIB

Datang ke Ponpes Al-Khoziny, Wagub Emil Dardak Tenangkan Keluarga Korban

Wagub menekankan komitmen pemerintah menyampaikan setiap informasi secara terbuka.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kembali meninjau lokasi reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Ahad (5/10/2025).
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kembali meninjau lokasi reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Ahad (5/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kembali meninjau lokasi reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Ahad (5/10/2025). Kehadirannya menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap proses evakuasi dan identifikasi korban yang masih berlangsung hingga hari ketujuh pasca peristiwa tragis tersebut.

Emil menyampaikan Pemprov Jatim ingin memberikan kepastian informasi bagi keluarga korban yang sejak hari pertama dengan sabar dan setia menunggu di posko utama. Pasalnya sampai saat ini diketahui masih ada sejumlah korban yang belum berhasil dievakuasi dari reruntuhan tersebut.

Baca Juga

Bahkan sebelumnya sempat ada keluarga korban yang menyampaikan protesnya terkait proses evakuasi yang dinilai berjalan lamban. Terkait hal ini, Emil menjelaskan kepada keluarga korban.

"Mereka belum mendapat kepastian hingga sekarang. Itu sebabnya saya datang ke sini untuk melihat langsung bagaimana progresnya. Karena penataan dan evakuasi di lokasi ini memang tidak mudah," ungkap Emil, Ahad (5/10/2025).

photo
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kembali meninjau lokasi reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Ahad (5/10/2025). - (Wulan Intandari/ Republika)

Hingga hari ini, sebanyak 46 jenazah yang diantaranya 4 body part telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari bawah reruntuhan musala tiga lantai tersebut. Namun, hanya tiga korban yang sejauh ini berhasil diidentifikasi secara resmi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.

Emil mengungkapkan pada hari-hari awal, terdapat sejumlah korban yang dievakuasi secara manual sebelum alat berat dapat digunakan. Sayangnya, evakuasi awal ini belum tercatat dalam data resmi, sehingga menimbulkan ketidaksesuaian data yang kini sedang diluruskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement