Selasa 18 Nov 2025 15:42 WIB

Hari ke-4, 26 Korban Hilang Akibat Longsor Banjarnegara Belum Ditemukan

Dua orang telah dilaporkan tewas dalam bencana tersebut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Foto udara tanah longsor yang menimbun rumah warga di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2025). Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan bahwa bencana tanah longsor yang terjadi pada Ahad (16/11) itu menyebabkan 35 rumah tertimbun longsor, dua warga meninggal dunia, 27 orang masih dalam pencarian.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Foto udara tanah longsor yang menimbun rumah warga di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2025). Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan bahwa bencana tanah longsor yang terjadi pada Ahad (16/11) itu menyebabkan 35 rumah tertimbun longsor, dua warga meninggal dunia, 27 orang masih dalam pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Memasuki hari keempat, sebanyak 26 korban hilang akibat longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), masih belum ditemukan. Sejauh ini, dua orang telah dilaporkan tewas dalam bencana tersebut.

"Sekarang 26 (warga masih hilang), kemarin ditemukan satu," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Raib Saekhudin, saat dikonfirmasi pada Selasa (18/11/2025). 

Raib menambahkan, dengan penemuan satu korban pada Senin (17/12/2025), jumlah warga Desa Pandanarum yang tewas akibat longsor menjadi dua orang. Raib mengatakan, guna memperlancar proses pencarian korban hilang pada hari keempat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC).

OMC dilakukan karena cuaca di Pandanarum tak menentu. Hal itu menjadi tantangan bagi personel SAR dalam melaksanakan proses pencarian. "Alhamdulillah pagi ini cerah, karena saya dapat info BNPB sudah melakukan modifikasi cuaca untuk wilayah Banjarnegara," kata Raib. 

 

Menurut Raib, sejauh ini jumlah personel yang dikerahkan untuk operasi SAR mencapai 150-an. Dia menerangkan, selain cuaca tak menentu, kondisi tanah yang masih labil turut menjadi tantangan dalam proses pencarian korban hilang. 

 

"Dengan kondisi seperti itu tidak semua orang bisa masuk (ke area pencarian), harus lihat dan hati-hati. Alat-alat berat sudah kita siagakan, tapi tetap melihat situasi dan kondisi memungkinkan atau tidak, karena tanah bergerak," ucap Raib. 

 

Dia mengungkapkan, saat ini jumlah warga mengungsi sebanyak 937 orang. Menurut Raib, bantuan untuk para pengungsi terus berdatangan dari berbagai pihak. "Alhamdulillah saat ini kondisi para pengungsi kondusif," ujarnya. 

 

Bencana longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terjadi setelah daerah tersebut diguyur hujan lebat pada Sabtu (15/11/2025) sore pekan lalu. Hujan deras dan kondisi tanah yang labil diduga menjadi pemicu longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement