Senin 24 Nov 2025 19:19 WIB

Sudah Berusia Satu Abad Lebih, Jembatan Kewek Yogya Kritis tak Bisa Dilintasi Kendaraan Berat

Kekuatan strukturalnya yang kini hanya tersisa 10–20 persen.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Kondisi Jembatan Kleringan atau Jembatan Kewek yang menjadi akses penghubung masyarakat hingga wisatawan menuju kawasan Malioboro Yogyakarta.
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Kondisi Jembatan Kleringan atau Jembatan Kewek yang menjadi akses penghubung masyarakat hingga wisatawan menuju kawasan Malioboro Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kondisi Jembatan Kleringan atau Jembatan Kewek yang selama ini menjadi akses penghubung masyarakat hingga wisatawan menuju kawasan Malioboro Yogyakarta, kian mengkhawatirkan. Kekuatan strukturalnya yang kini hanya tersisa 10–20 persen membuat jembatan tersebut tak lagi mampu menahan beban kendaraan dengan muatan berat melintas di atasnya.

Atas kondisi ini, Pemerintah Kota Yogyakarta mengambil langkah tegas demi keselamatan pengguna jalan. Apalagi menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru, biasanya meningkatkan arus wisatawan menuju Malioboro. 

"Jembatan Kleringan itu sudah tua, kekuatannya sekarang tinggal 10 sampai 20 persen saja, sehingga berbahaya," kata Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, Senin (23/11/2025).

photo
Kondisi Jembatan Kleringan atau Jembatan Kewek yang menjadi akses penghubung masyarakat hingga wisatawan menuju kawasan Malioboro Yogyakarta. - (Wulan Intandari/ Republika)

Hasto memastikan pihaknya akan melarang bus wisata melintasi jembatan berusia seabad itu. Ia menegaskan pembatasan mutlak diperlukan mengingat usia jembatan sudah melewati satu abad dan kini berada dalam kondisi kritis.

"Saya ke depan tidak membolehkan bus masuk Malioboro lewat Jembatan Kleringan, karena terlalu dekat. Kalau ada bus atau truk lewat situ, rawan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement