Rabu 10 Mar 2021 18:18 WIB

Banyuwangi Mulai Laksanakan Program Warung Naik Kelas

Pemkab Banyuwangi memberikan bantuan alat-alat usaha sesuai kebutuhan pemilik warung.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Warung makan (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warung makan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mulai melaksanakan program Warung Naik Kelas (Wenak), Rabu (10/3). Program ini ditujukan untuk mendorong pemulihan ekonomi rakyat pada sektor mikro.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menerangkan, program Wenak merupakan cara pemkab memperbaiki warung kecil. Kemudian memberikan bantuan alat-alat usaha sesuai kebutuhan pemilik warung.

Baca Juga

"Seperti etalase, dispenser, blender, meja-kursi, peralatan makan, dan lainnya," kata Ipuk saat menyerahkan bantuan program di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (10/3).

Program Wenak menargetkan 300 warung memperoleh bantuan dalam waktu 100 hari pertama. Ipuk berharap program ini dapat memberdayakan ekonomi rakyat ke depannya. Selain itu, higienitas warung-warung rakyat juga bisa lebih terjaga.

Ipuk mengatakan, saat ini pendataan sasaran warung-warung kecil tengah berlangsung. Untuk jenis warungnya, kata dia, bisa warung makan, warung kopi, dan toko kelontong. Warung-warung ini setidaknya dalam kondisi kurang layak dan butuh bantuan untuk perbaikan ringan.

Warga Desa Kalipait, Legiyem menjual rujak dan minuman ringan di kehidupan sehari-harinya. Di program Wenak, Legiyem mendapat bantuan etalase, dispenser yang bisa menyediakan air panas dan dingin. Kemudian juga menerima bantuan meja, kursi, peralatan makan dan sebagainya.

Selama ini, kata Legiyem, dia berjualan rujak dan minuman di dalam rumahnya dengan peralatan seadanya. Peralatan makan dan minum Legiyem sebelumnya dari bahan plastik. Bahan-bahan jualannya juga diletakkan seadanya.

Wanita berusia 46 tahun ini mengaku sempat memiliki keinginan untuk memperbaiki warungnya. Namun pendapatannya setiap hari hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, suami Legiyem bekerja sebagai office boy dengan tanggungan satu anak dan satu cucu.

“Mudah-mudahan dengan seperti ini warung saya bisa lebih ramai," katanya dalam keterangan yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Rabu (10/3).

Selain Legiyem, pemilik warung kopi di Desa Kalipait, Lilik Sri Handayani juga menerima bantuan. Lilik sebelumnya hanya berjualan di teras rumah dengan modal meja dan kursi panjang.

Dengan program ini, dia mendapat etalase, blender, kompor gas, peralatan masak, dan lain-lain. Bahkan, Lilik juga dibantu untuk mengurus surat izin usaha mikro di kantor desa dalam waktu 15 menit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement