REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memiliki banyak ajang wisata yang potensial untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan angka kunjungan wisatawan.
"Purbalingga miliki banyak event(ajang) wisata potensial yang bisa terus dikembangkan," kata , kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (6/4).
Kegiatan wisata dimaksud, kata dia, antara lain Festival Gunung Slamet, Golaga Jazz Festival, Batik in The Cave dan lain sebagainya."Event wisata tersebut akan dikembangkan menjadi event wisata tahunan yang bisa menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung," katanya.
Bupati juga berharap ajang wisata tersebut nantinya akan dapat masuk ke kalender Kementerian Pariwisata. "Kami berharap sektor wisata di Purbalingga akan semakin matang setelah adanya Bandara Jenderal Besar Soedirman di Wirasaba, Purbalingga. Setelah itu kami menargetkan agar event wisata di Purbalingga bisa masuk dalam salah satu Kalender Kementerian Pariwisata," katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, pihaknya akan mengembangkan kegiatanwisata yang ada. "Dengan demikian diharapkan akan menjadi pintu gerbang agar wisata Purbalingga juga ikut dipromosikan kementerian," katanya.
Bupati juga memastikan bahwa faktor pendukung pariwisata di Purbalingga telah siap, seperti aksesibilitas, atraksi wisata dan lain sebagainya. "Semuanya sudah siap tinggal diperkuat dan dikembangkan serta dipromosikan secara lebih menyeluruh," katanya.
Terkait dengan promosi wisata, kata dia, pihaknya tidak hanya mengundang biro wisata untuk mengikuti trip wisata. "Ke depan, kami juga akan memperkuat promosi lewat media digital untuk mempromosikan wisata di Purbalingga," katanya.
Sebelumnya, Dyah juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus mengintensifkan pengembangan sektor pariwisata di wilayah setempat guna menggerakkan perekonomian lokal.Dia menjelaskan pihaknya juga telah menyerahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan kepada DPRD.
"Secara garis besar latar belakang disusunnya raperda ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan daerah," katanya.