Jumat 16 Apr 2021 00:53 WIB

Positif Covid di Kota Yogya Naik Turun dalam Jumlah Stabil

Tambahan positif Covid-19 di Kota Yogyakarta per pekannya sekitar 150 kasus.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Aparatur sipil negara (ASN) mengikuti vaksinasi Covid-19 massal untuk ASN dan tenaga pendidik di Balai Kota Yogyakarta. (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Aparatur sipil negara (ASN) mengikuti vaksinasi Covid-19 massal untuk ASN dan tenaga pendidik di Balai Kota Yogyakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kasus positif Covid-19 tidak naik dan tidak turun. Artinya, katanya, kasus positif di Kota Yogyakarta naik turun dalam jumlah yang stabil.

Heroe menyebut, hal ini sudah terjadi selama kurang lebih sembilan pekan terakhir. Setidaknya, tambahan kasus baru positif Covid-19 di Kota Yogyakarta per pekannya mencapai sekitar 150 kasus.

Baca Juga

"Jika kita lihat jumlah kasus baru yang muncul, memang ada hal yang harus kita perhatikan. Memang sudah selama sembilan pekan ini kasus di kota Yogya tidak naik dan tidak turun," kata Heroe kepada wartawan melalui pesan tertulisnya, Kamis (15/4) malam.

Heroe menuturkan, penyebab kasus mingguan ini tidak naik dan tidak turun dikarenakan masih adanya kontak erat di dalam lingkungan keluarga. Namun, Heroe menyebut, virus awalnya dibawa dari lingkungan kantor dan adanya kontak dengan orang lain yang merupakan pelaku perjalanan luar daerah.

Sehingga, dari perkantoran dan interaksi dengan pelaku perjalanan ini yang membawa virus ke dalam lingkungan keluarga. Padahal, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro masih terus diperpanjang hingga saat ini.

Sehingga, PPKM sendiri sudah meminimalisasi mobilitas masyarakat. Namun, penyebaran Covid-19 tidak menunjukkan penurunan di Kota Yogyakarta.

Walaupun begitu, kata Heroe, dilihat dari jumlah RT di Kota Yogyakarta yang masuk dalam zona hijau Covid-19 mencapai 95.46 persen. Dari jumlah ini, penyebaran Covid-19 di per wilayah cenderung membaik.

Sedangkan, 4,54 persen RT masuk dalam kategori zona kuning Covid-19. Sementara itu, tidak ada RT di Kota Yogyakarta yang masuk dalam zona oranye dan zona merah Covid-19.

Secara epidemiologi, kata Heroe, ada lima kelurahan yang masuk dalam zona merah. Jumlah ini diklaim menurun dari pekan-pekan sebelumnya yang mencapai 10 kelurahan masuk dalam zona merah.

"Mengapa kasus mingguan tidak naik dan tidak turun, karena masih adanya kontak erat dalam keluarga. Zona PPKM yang sebagian besar hijau menunjukkan jumlah rumah yang ada kasus positif banyak yang nihil, atau di bawah lima rumah (masuk zona kuning). Artinya pertumbuhan jumlah kasus ada di dalam keluarga," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement