Rabu 02 Jun 2021 17:46 WIB

Parkir 'Nuthuk', Wisatawan Diminta Aktif Lapor ke Petugas

Heroe mengingatkan agar wisatawan memarkir kendaraannya di tempat yang disediakan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Foto: istimewa
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta wisatawan untuk aktif melapor jika ada juru parkir yang mematok tinggi tarif parkir atau 'nuthuk'. Sehingga, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, juru parkir 'nuthuk' akan cepat ditangani oleh petugas.

"Berharap agar wisatawan tidak segan untuk bertanya kepada petugas parkir dimanapun dan jika mengalami penagihan (tarif parkir) yang tidak semestinya, secepatnya melapor ke petugas terdekat," kata Heroe kepada wartawan, Selasa (1/5) malam.

Hal ini ia katakan usai terjadinya parkir 'nuthuk' di kawasan Titik Nol, Yogyakarta. Di kawasan tersebut, ditemukan adanya juru parkir tak berizin yang mematok harga parkir untuk mobil sebesar Rp 20 ribu.

Heroe menyebut, di destinasi wisata sudah ditempatkan petugas. Baik itu Jogoboro, Satpol PP hingga Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.

 

Dengan begitu, diharapkan wisatawan juga dapat melapor kepada petugas jika ada juru parkir yang 'nuthuk'. Begitu pun dengan pedagang makanan yang menaikkan harga secara tidak wajar juga diharapkan untuk dilaporkan ke petugas yang sudah berjaga di tiap destinasi wisata.

"Untuk destinasi wisata, termasuk kawasan Malioboro selalu ada petugas. Mereka akan membantu para wisatawan," ujar Heroe.

Heroe juga mengingatkan agar wisatawan memarkir kendaraannya di tempat yang sudah disediakan. Khusus di sekitar kawasan Malioboro, tempat parkir yang disediakan cukup memadai untuk wisatawan.

"Dari Parkir Abu Bakar Ali di dekat rel kereta api, di sebelah barat Hotel Melia Purosani, seputaran Sriwedari dan Pasar Beringharjo, kemudian juga di tempat parkir di seputaran Jalan Pajeksan dan sejumlah tempat lainnya," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement