REPUBLIKA.CO.ID,KULONPROGO -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mendirikan fasilitas Field Research Center (FRC) di Kabupaten Kulonprogo yang dikelola di bawah koordinasi Sekolah Vokasi UGM. Ini menjadi bagian kerja sama antara UGM dengan Pemkab Kulonprogo.
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengatakan, gedung ini diharapkan dapat memberi manfaat tidak hanya bagi UGM. Tapi, juga salah satu bagi Kabupaten Kulonprogo melalui berbagai kolaborasi yang bisa dilakasnakan pada waktu mendatang.
Gedung FRC seluas 3.571,86 meter persegi dirancang sebagai pusat pembelajaran, riset dan pengembangan dari fakultas dan Sekolah Vokasi UGM. Gedung ini turut dirancang untuk menjadi center of excellence dan tempat bagi riset kolaboratif.
Serta, pelayanan masyarakat, pelatihan dan pengembangan, serta spesifikasi dan standarisasi. Bangunan tiga lantai ini miliki fasilitas ruang produksi coklat, produk olahan susu, alat kesehatan, wood pellet, ruang desain, ruang inkubasi.
Ada pula lab analisis produk dan quality control dan ruang mesin atau ruang pengukuran, ruang komputer dan ruang pamer. Selain itu, ada fasilitas pendukung ruang pertemuan, ruang seminar, ruang konferensi dan ruang pendukung lainnya.
Panut mendorong Pemkab Kulonprogo melalui dewan riset daerah terlibat aktif dalam pemanfaatan fasilitas dan sumber daya yang dimiliki UGM. Kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan kapasitas, serta percepatan pembangunan daerah.
"Prinsipnya, kemanfaatan UGM dengan fasilitas dan kepakaran sumber daya manusia yang dimiliki, mari manfaatkan sebaik-baiknya untuk peningkatan kesejahteraan," kata Panut, Rabu (13/10).
Bupati Kulonprogo, Sutedjo, mengapresiasi menetapkan lokasi pembangunan di Kulonprogo. Karenanya, ia mengajak untuk bisa mendayagunakan fasilitas yang ada tersebut dan berkolaborasi dengan pimpinan Sekolah Vokasi maupun Rektor UGM.
Dalam pertemuan ini, ia turut memaparkan beberapa sektor unggulan Kabupaten Kulonprogo yang memiliki potensi untuk dikembangkan bersama UGM. Salah satunya terkait dengan sistem pertanian surjan yang menjadi ciri khas kabupaten ini.
"Sistem pertanian di Kulonprogo ini sangat spesifik, kalau dikolaborasikan bisa menjadi sistem yang bagus. Kalau kita kaji, juga bisa menjadi kegiatan wisata," ujar Sutedjo.
Pembangunan FRC dimulai November 2019 dan selesai Juli 2021. Peralatan rencana masuk dan dipasang semester pertama 2022. Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr Agus Maryono menambahkan, Sekolah Vokasi memiliki jaringan dengan ratusan mitra.
"Yang dapat diundang untuk ikut terlibat dalam pengembangan FRC," kata Agus.