Jumat 12 Nov 2021 14:43 WIB

Civitas Academica UMP Deklarasi Aktivitas Pola Hidup Sehat

UMP bergabung dengan perguruan tinggi dalam kelompok heath promoting university.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Rektor  Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jebul Suroso.
Foto: Dok UMP
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jebul Suroso.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mendeklarasikan Aktivitas Pola Hidup Sehat Civitas Academica UMP bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional 2021. Poin penting dalam deklarasi Pola Hidup Sehat adalah perilaku hidup bersih dan sehat termasuk kampus sehat.

Deklarasi yang digelar di Lapangan Mas Mansoer, Kampus Ahmad Dahlan UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat, diawali dengan apel sehat dan dilanjutkan penandatanganan Komitmen Aktivitas Pola Hidup Sehat dan cek kebugaran di Klinik UMP.

Baca Juga

Rektor UMP Jebul Suroso mengatakan, segenap civitas academika UMP harus menggemari salah satu olahraga dan memiliki pola hidup sehat. "Kami ingin keluarga besar UMP yang sudah melakukan aktivitas kerja, sejak muda sampai pensiun nanti tetap sehat, menikmati hidupnya dengan indah," katany di Kabupaten Banyumas, Jumat.

"Oleh karena itulah, UMP bergabung bersama beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dalam kelompok heath promoting university menuju kampus sehat," kata Jebul menambahkan.

Menurut dia, ukuran kampus sehat dapat dilihat mulai dari dosen yang sehat, pegawai sehat, dan mahasiswa juga sehat dengan cara sehat pemikiran, sehat perilaku, serta sehat lingkungannya. Dia mengatakan, indikator orang sehat adalah ketika bernapas merasa nyaman atau lega, tidur nyenyak, dan memiliki etos kerja yang baik atau tidak loyo saat bekerja.

"Sehat merupakan nikmat terbesar. Orang tidak sehat tentu tidak bisa datang dalam sebuah acara atau orang tidak sehat tentu tidak bisa beraktivitas dengan baik," ujar Jebul.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan sehat menjadi hal penting yang perlu diperhatikan bersama, sehingga harus diprioritaskan. "Jangan sampai itu (sehat,) menjadi hal paling akhir, baru setelah sakit mengatakan itu sebagai sesuatu hal yang paling penting," tutur Jebul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement