REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bencana banjir dan tanah longsor menerjang dua kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ratusan warga yang terdampak banjir dievakuasi oleh petugas ke tempat yang aman pada Kamis (18/11) malam.
Berdasarkan data BPBD Jember tercatat 79 rumah dan tiga fasilitas umum terdampak banjir di tiga desa yang tersebar di dua kecamatan. Warga yang terdampak dan mengungsi sebanyak 300 orang pada Kamis (18/11) malam dan kini semua warga sudah kembali ke rumahnya.
"Ada tiga lokasi banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Bangsalsari dan Kecamatan Tanggul," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo saat dihubungi per telepon di Jember, Jumat (19/11).
Lokasi banjir pertama berada di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari. Banjir menyebabkan 20 rumah terendam banjir dengan ketinggian hampir 1 meter dan tembok Pondok Pesantren MHI Bangsalsari jebol sepanjang 10 meter, sehingga santri/santriwati dievakuasi ke tempat yang aman.
Lokasi banjir kedua di Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul yang merendam sebanyak 59 rumah dengan ketinggian air sekitar 20-80 cm. Satu musala juga terdampak banjir dan tujuh orang kelompok rentan yakni balita dan lansia diungsikan sementara ke tempat aman.
Tidak hanya banjir, tanah longsor juga terjadi di Desa Banjarsari, Kecamatan Bangsalsari yang berdampak pada tertutupnya jalan sepanjang 35 meter dan proses asesmen masih dilakukan relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember."Pagi ini banjir di beberapa lokasi sudah mulai surut dan menyisakan sedikit air bercampur lumpur, sehingga petugas melakukan proses pembersihan dan warga yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing," katanya.
Bupati Jember bersama rombongan dijadwalkan mengunjungi beberapa lokasi banjir dan longsor di Kecamatan Tanggul dan Bangsalsari pada Jumat pagi. Sebelumnya banjir dan tanah longsor pada Rabu (10/11) menerjang delapan desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Semboro, Tanggul, dan Sumberbaru dengan jumlah 1.294 rumah terdampak, dua rumah rusak berat, dan enam fasilitas umum juga mengalami kerusakan.