Rabu 24 Nov 2021 13:40 WIB

Arteria Dahlan Vs Anak Jenderal TNI, MKD DPR Ingatkan Polisi

MKD DPR ingatkan polisi tak bisa sembarangan memanggil anggota DPR Arteria Dahlan.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Rizky Surya  / Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan terlibat adu mulut dengan perempuan mengaku anak Jenderal TNI di bandara (foto: ilustrasi)
Foto:

Pascainsiden tersebut, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Bambang Wuryanto, mengungkapkan bahwa Politikus PDIP Arteria Dahlan telah menceritakan insiden adu mulut ibunya dengan seorang perempuan mengaku keluarga jenderal kepada  dirinya. Dirinya menyarankan agar kasus  tersebut segera didialogkan agar tidak berkepanjangan. 

"Tadi Mas Arteria sudah melapor kepada kami di lantai 7, bercerita soal ini kan menurut saya soal sikap, perilaku habit, kan begitu, ya tentu kita akan luruskan. Sesama anak bangsa kenapa mesti berkepanjangan?" kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/11).

Bambang menilai kasus tersebut bisa diselesaikan tanpa harus melalui jalur hukum. Menurutnya perkelahian sesama anak bangsa tidak ada gunanya. 

"Ya, sesama anak bangsa ya kita buat yanng seharmoni mungkin, apa lagi bukan hal-hal yang prinsipil, itu kan cuma soal style. Kalau style orang gimana, style orang kan gitu, ya harusnya kalau stylenya kurang benar ya dibenerin gitu aja kalau mengganggu umum," ujarnya.

"Itu style tidak perlu dipersoalkan, cuma style itu kalau memang kurang pas luruskan saja, kita dialogkan saja," imbuhnya.

Sementara Arteria Dahlan, meminta perempuan mengaku jenderal yang memaki ibunya di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang mengakui kesalahannya. Legislator PDIP itu mengaku tak ingin memperbesar insiden tersebut.

"Saya ingin sampaikan kita fokus, kalau salah ngaku salah aja," kata Arteria kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/11).

Menurut Arteria tindakan arogansi yang ditunjukan perempuan itu tidak sepatutnya dipertontonkan kepada publik. Politikus PDIP itu meminta pihak-pihak terkait, termasuk TNI untuk segera menindak yang bersangkutan. Sebab perempuan itu menyebut-nyebut institusi TNI.

"Kita minta betul kan segala sesuatu ini kita punya adab dan etika. Di TNI juga ada adab dan etika, kami mohon nanti dilakukan penindakan lah, upaya korektif. Nggak mungkin lah, saya percaya sama Panglima dan Pak Dudung kita masih punya banyak perwira-perwira yang hebat-hebat yang memang jiwanya merah putih, nggak seperti itu," ujarnya.

Terkait upaya apa saja yang telah dilakukan  untuk mencari siapa jenderal bintang tiga yang disebut-sebut perempuan tersebut, Arteria mengaku sudah minta tolong ke Puspom TNI. Dirinya menyebut Puspom juga sudah bekerja untuk itu. 

"Saya ditanyakan ke Pak TB Hasanuddin, ke MKD akan mengawal ini juga, akan koordinasi mana yang ke Puspom TNI, mana yang pidananya ke Polres Bandara Soetta," ujarnya. 

Dirinya juga mengaku dihubungi Politikus PDIP yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi terkait insiden itu. Kepada Arteria, Prasetyo  mengimbau agar kasus tersebut diselesaikan dengan menempuh jalur damai.

"Iya waktu di telepon kan dia (perempuan mengaku keluarga jenderal) bilang kenal sama Bu Megawati, saya bilang enggak ada masalah, pastinya saya takutlah sama Bu Mega, karena kami semua tegak lurus sama beliau. Tiba-tiba Pak Pras telepon 'udah damai aja', anda tahu masalahnya enggak? Dia nyebut ini orang siapa, siapa, siapa, waktu dulu saya kan mahasiswa saya dikejar-kejar tentara untuk memperjuangkan yang seperti ini, arogansi-arogansi yang berlebihan lah, itu aja kita enggak punya apa-apa. Saya enggak punya uang, kekuasaan, dan jaringan, yang seperti ini saya koreksi," jelasnya.

"Ini saya tak mau melawan TNI, kami ingin yang bersangkutan kalau ada kekeliruan ngaku aja udah, ngaku salah, jalani proses, jangan sibuk mempertontonkan dia orang yang berkuasa gitulah," imbuhnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement