REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Drama terbaru di saluran televisi kabel JTBC, Snowdrop ramai diperbincangkan publik. Series yang baru tayang pada 18 Desember dan 19 Desember ini diminta dibatalkan oleh sejumlah penonton di Korea Selatan.
Dilansir allkpop pada Senin (20/12), lebih dari 200 ribu penonton menandatangani petisi untuk membatalkan penayangan drama Snowdrop. Ada pembelokan sejarah pada cerita drama ini sehingga masyarakat mengecam penayangan drama tersebut. Drama ini sendiri diperankan oleh Jisoo ‘Blackpink’ dan Jung Hae In.
Berdasarkan petisi Blue House, episode perdana drama Snowdrop menampilkan pemeran utama perempuan (Jisoo Blackpink) yang secara keliru menyelamatkan mata-mata dari gerakan pro-demokrasi. Adegan yang mendapatkan kecaman lainnya, yakni saat pemain pendukung yang berperan sebagai pemimpin dari Badan Perencanaan Keamanan Nasional mengejar mata-mata yang diperankan oleh pemeran utama laki-laki (Jung Hae In).
Kejadian itu memainkan lagu bersejarah yang digunakan untuk melambangkan gerakan pro-demokrasi. Penonton yang menonton adegan tersebut pada 18 Desember langsung turun ke platform daring. Mereka menyatakan ketidaknyamanan melalui platform tersebut. Penggunaan lagu yang signifikan untuk adegan pengejaran mata-mata dianggap tidak pantas dan mencoreng sejarah Korea Selatan.
Petisi juga menyatakan, meromantisasi dan menampilkan pemeran utama pria sebagai mata-mata yang dikira sebagai tokoh pro-demokrasi mengarah pada distorsi sejarah. Hal ini karena fakta sebenarnya banyak orang tak bersalah yang disiksa oleh pemerintah dengan anggapan mata-mata. Oleh sebab itu, penonton menganggap drama Snowdrop telah merusak nilai sejarah gerakan pro-demokrasi.
Untuk diketahui, drama Snowdrop merupakan pengalaman pertama Jisoo ‘Blackpink’ untuk menjadi pemeran utama. Sebelumnya, Jisoo sempat tampil sebagai cameo di drama Arthdal Chronicles. Keterlibatan Jisoo pada drama ini juga telah mendapatkan dukungan dari sesama anggota Blackpink lainnya seperti Jennie dan Rose.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
