REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Satpol Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo bakal menerjunkan 200 personel untuk melakukan patroli pada malam pergantian tahun 31 Desember mendatang. Mereka akan menegakkan protokol kesehatan bagi warga di tempat publik, termasuk mengurai kerumunan.
Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan, mengatakan, patroli malam tahun baru akan dipusatkan di Jalan Slamet Riyadi, Jalan Jenderal Sudirman sampai Pasar Gede.
"Patroli akan dilakukan sampai pagi. Karena nanti menghindari jam 24.00 WIB terus setelah itu ada konvoi motor lagi kami hindari," kata Arif kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (27/12).
Arif menyatakan, gelaran car free night di Jalan Slamet Riyadi dipastikan tidak ada. Namun, potensi kerumunan di Jalan Slamet Riyadi hingga Pasar Gede diperkirakan bakal tetap ada. Oleh sebab itu, patroli dipusatkan di kawasan tersebut, termasuk antisipasi warga yang tidak mengenakan masker.
Hal itu berkaca pada momen libur Natal kemarin dimana Satpol PP menemukan banyak masyarakat yang berkerumun di Jalan Slamet Riyadi. Satpol PP juga membagikan ribuan masker kepada warga yang kedapatan tidak mengenakan masker.
"Kemungkinan besar kami akan membagikan masker lebih banyak, karena biasanya kalau malam tahun baru kan di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Jenderal Sudirman jadi titik kumpul," ujarnya.
Selain Satpol PP, patroli juga dilakukan oleh personel TNI dan Polri. Selain itu, personel Linmas di setiap kelurahan bersama TNI, Polri dan Satpol PP akan bergabung membentuk tim kecamatan berpatroli di wilayah masing-masing.
Berdasarkan aturan Instruksi Menteri Dalam Negeri, semua alun-alun wajib ditutup selama libur Tahun Baru 2022. Arif memastikan, Alun-Alun Kidul Keraton Solo juga ditutup. Dia sudah berkoordinasi dengan pengelola Alun-Alun Kidul.
"Alun-alun ditutup mulai tanggal 31 Desember pagi sampai dengan besoknya," ungkapnya.
Di samping itu, Satpol PP menyiapkan swab antigen sebanyak 200 buah untuk antisipasi penyebaran Covid-19 pada malam tahun baru. Swab acak akan dilakukan di tempat yang terjadi kerumunan dan tidak mengenakan masker, termasuk di taman-taman.
"Kalau memang di taman-taman terjadi keramaian ya kami urai. Kalau kurang terkendali ya kita swab. Kalau ada yang tidak pakai masker alasannya makan, tapi ternyata tidak bawa masker maka akan kami alokasikan swab. Kami sudah siapkan hampir 200 tes antigen. Saya sudah matur Bu Kepala Dinas Kesehatan tadi," terang Arif.