REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak TK berusia 6 tahun di Puskesmas Pembantu Makam Cilik UPTD Puskesmas Jayengan pada Rabu (29/12). Sebanyak 115 anak TK diberikan suntikan vaksin Covid-19 pada hari pertama vaksinasi anak.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak mendapatkan hadiah susu dan buku gambar dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, juga dibagikan doorprize berupa satu unit sepeda, sejumlah tas sekolah dan sepatu roda untuk anak-anak tersebut. Anak-anak juga dihibur oleh tokoh superhero Naruto dan para personel Punokawan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, vaksinasi anak usia 6 tahun pada hari tersebut diikuti siswa-siswa dari tiga TK. Dia mengklaim, orang tua dari anak-anak tersebut tidak ada yang menolak anaknya divaksinasi Covid-19.
"TK itu sebetulnya kan kita ambil yang usia 6 tahun karena biar efektif biar bisa cepat makanya dari TK-TK kami gabung kami taruh ke puskesmas. Dosis pertama insya Allah selesai pertengahan Januari," kata Siti kepada wartawan di sela-sela kegiatan vaksinasi tersebut, Rabu (29/12).
Siti menjelaskan, program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tahap pertama menyasar siswa kelas III, IV dan VI serta anak TK. Pekan depan pada 3 Januari 2022 DKK mulai menyasar siswa kelas I, II dan V untuk vaksinasi Covid-19. Sebab, siswa kelas I, II dan V mengikuti bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).
"Padahal jaraknya harus empat pekan. Saya tidak bisa main semua. Ini kelas I, II dan V nanti yang sudah bisa divaksin kami vaksin duluan. Nanti pekan kedua Januari sudah mulai dosis kedua yang kami mulai untuk siswa SD Negeri Kleco," ujarnya.
Dia memperkirakan, vaksinasi anak usia 6-11 tahun bisa selesai akhir Februari mendatang. Sebab, masih ada sekolah yang melaksanakan BIAS pada 30 Desember. Jadwal pelaksanaan BIAS diserahkan kepada puskesmas yang berada satu kelurahan dengan sekolah.
Artinya, siswa-siswa di sekolah tersebut baru bisa diberikan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada 30 Januari mendatang. Sedangkan dosis kedua baru bisa diberikan 30 hari setelahnya.
"Makanya kenapa saya harus mengatur itu biar tidak terjadi trauma pada anak. Yang kelas I, II dan V nanti setelah disuntik BIAS disuntik lagi vaksin Covid-19 dua dosis," ungkapnya.
Siti berharap, melalui program vaksinasi tersebut, bisa mendidik anak-anak agar merasa vaksin sebagai kebutuhan untuk kesehatan. Sehingga, pada jiwa anak-anak akan tertanam program vaksinasi bukan maunya pemerintah melainkan kebutuhan untuk kesehatan.
"Sehingga, begitu pemerintah pusat membuka saya minta waktu untuk sosialisasi biar tidak terjadi penolakan, kondisinya kondusif," imbuhnya.
Dia mengakui, ada penolakan dari beberapa orang tua murid. Ada orang tua yang sejak dulu menolak vaksinasi BIAS, dan ada yang menolak vaksin Covid-19. DKK berupaya memberikan edukasi dan pendekatan kepada orang tua siswa tersebut. "Kalau tetap menolak ya saya ngurusi yang mau saja. Yang menolak hanya sebagian kecil. Karena ada keyakinan tertentu," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun secara umum berjalan lancar. Dia berharap, vaksinasi kelompok tersebut selesai pada Januari atau Februari mendatang.
"Januari atau Februari lah selesai. Soalnya masih ada yang BIAS. Pelaksanaan di sekolah-sekolah, puskesmas dan rumah sakit juga," ujar Gibran.